"Mbak..."
"Hm?"
"Enggak jadi deh."
Rena langsung noleh ke Shion, kadang kalo orang mau ngomong sesuatu dan yang ngomong tiba-tiba gajadi bilang tuh suka jadi penasaran, makanya Rena ujug-ujug (?) ninggalin baca-baca referensi buku di depan rak gramed itu dan langsung menghadap sepupunya yang sejak tadi mengekor kemanapun Rena melangkah.
"Suka bikin orang penasaran deh." Ucapnya.
"Gak. Ini... mmmmm tapi gak enak ngomongnya ntaran aja deh."
"Nanti malah lupa, sekarang aja."
"Tapi janji gak marah ya?" Mohon Shion. Agak takut juga sama sepupunya ini, ntar dia disuruh makan seblak level 100 lagi kaya yang lalu-lalu karena bikin mbaknya bete.
"Enggak."
"Ituu.. kak Keicchi minta line sama wa nya di balesin katanya." Jawab Shion takut-takut.
"Oh cuma itu doang?"
Shion ngangguk pelan. "Sama.... anu... itu suruh nanyain soal kak Jurina."
"Jurina? Ngapain Keicchi nanyain Jurina?"
Shion ragu tapi yah gimana sih ini pesen dari Rei meskipun Rei-nya juga enggak maksa buat di sampein.
"Katanya Jurina itu siapanya mbak gitu.. pacar apa bukan.."
Rena ketawa pelan, terus nepuk-nepuk bahu Shion yang udah kaku kaya kanebo kering. Takut dimarahin dia, soalnya Shion udah dibilang sama kak Miona kalo ada yang nanya soal mbaknya ini jangan di ladenin, apalagi soal Keicchi. Seminggu yang lalu dia dapet perlakuan enggak enak di tempat les alias go pas mau jemput Shion, ditanya-tanya sama kak Akarin. Yang ditanya emang bukan Shion sih tapi Miona. Entah dah itu kakak kelasnya tau-tauan soal Miona yang sepupuan sama Rena ini.
"Bilangin bukan siapa-siapa aja gitu. Kaya Keicchi yang juga bukan siapa-siapa mbak."
Wow just wow
Shion enggak ngerespon, soalnya mbak Rena jawabnya lempeng banget. Berarti beneran gak tertarik sama Keicchi nih?
"Udah?"
"Hah? Apanya?" Shion enggak konek.
"Hahaha udah cape ya jadi gak konek? Kita pulang aja. Kasian Miona di rumah sendirian." Ucap Rena ngajak pulang.
"Bukunya?"
"Gampang lah itu. Kasian juga kamunya dari tadi ngikutin terus. Emang gak cape?"
"Enggak sih, selama dijajanin mah. Hehehehe."
"Ck.. yaudah. Abis ini beli eskrim yang ember gede."
"Wah? Serius?"
"Iya."
"mantab djiwaaaaaa. Kuy kalo gitu."
'Eh btw kalo Jurina-Jurina itu bukan siapa-siapanya mbak Rena, berarti yang sering jemput pake mobil itu siapa?' Batin Shion setelah sekian lama mengingat-ngingat, apalagi stiker burung yang Shion perhatiin di kaca belakang mobil itu membuatnya penasaran. 'Ntar deh gue tanyain lagi ah dirumah. Sekarang eskrim doloooo.'
****
"Ngapa gue jadi supir lo berdua deh, sialan. Pindah depan seorang oy!" Protes Manaka gak terima.
"Si bawel udah untung ditebengin jangan banyak protes." Ucap Risa.
"Lah gue gak jadi supir lo juga kampret!!"
"Yaudah aku yang pindah aja ke depan." Tawar Rika.
"Jangan, ngapain nurutin kata si Monaroh." Tahan Risa.
KAMU SEDANG MEMBACA
serba serbi SMA Namba
Fanfictionsemuanya tentang member NMB48 dan beberapa cameo terutama member Keyakizaka46