Yang ditanya cuma nengok sebentar terus geleng pelan, balik baca komik. Saeppi berdecak.
'Katanya mau bareng, tapi malah gaada. Gimana sih.'
Dari kejauhan, Fuuchan yang sudah melihat orang yang ia tunggu segera berlari, meninggalkan Rinacchi yang sejak tadi menemani dirinya ke perpustakaan.
"Hadeh giliran gini aja gue ditinggal." Rutuknya pelan.
"Hei, udah nunggu lama?"
"Oh enggak sih baru aja. Mau pulang sekarang?"
"Iya. Tunggu bentar ya, bawa tas dulu."
"Oke."
Saeppi nunggu lagi akhirnya, tapi enggak pake lama.
Setelah itu Fuuchan tiba-tiba menggandeng tangannya, membuat Saeppi kaget. Ini beneran megang tangan? Bikin hatinya dag dig dug ser aja bawaannnya.
'Kaleemmm cuy kalemm..' hatinya komat kamit.
Saeppi ini pada dasarnya emang udah suka sama Fuu sejak mereka satu eskul pmr. Tapi ia sempat patah hati pas tau Fuuchan ternyata deket sama Miru yang waktu itu masih kelas dua, anggota cheers pula dengan segudang popularitas. Apalah dia yang cuma kelas 1 yang bukan apa-apa selain anggota osis baru. Jadi ia ngalah, mana kena friendzone pula. Pas denger Fuuchan sama Miru break, ia seneng bukan main.
Maka dari itu ia mulai kembali mendekati Fuuchan, dengan memberikan perhatian-perhatian kecil. Mudah-mudahan aja ini cewe peka. .
