serba serbi SMA Namba

#futsal 2

"Weh beneran cakep-cakep anjir! ini mah rejeki nomplok."

Rachel mengadah dari kegiatannya memasang kaus kaki, lalu menoleh kearah pintu masuk tempat futsal. Beberapa orang yang ia pastikan murid sma Keyakizaka ini celingak-celinguk mencari seseorang yang mereka kenal. Setelahnya, Sayanee terlihat keluar dari lapangan lalu menyambut seseorang yang sepertinya sudah membuat janji dengannya.

"Tinggi-tinggi ya." gumam Chihhi.

Rachel lalu menutup mata kekasihnya itu. "Jangan diliatin gitu dong yang ah."

"Ih apaan sih."

Yuuri yang juga kebetulan ada disana ikut memperhatikan para tim dari Keyaki yang mulai duduk di tempat yang disediakan. Matanya kemudian bersiborok dengan mata perempuan berambut tanggung yang kini tengah mengikat rambutnya. Ia tersenyum, tapi Yuuri tidak membalasnya sama sekali.

.

.

.

.

.

"Gue mau terima kasih sama pacar lo kalo gini ceritanya." Naru berbisik pada Chihhi, tapi tatapanya tidak lepas dari deretan murid Keyaki yang sepertinya juga bagian team hore seperti mereka karena tidak ikut bermain.

"cakep-cakep masa!"

"Lo mah gitu, dulu pas dari smk Nogi jaman kelas satu pas ada pertandingan softball juga kaya gitu, pas ikut jadi team hore lomba lari juga bilangnya anak Akihabara pada cakep."

"ini beda loh Chihhi, gimana ya gue jelasinnya."

Chihhi hanya menggeleng pelan, tidak mengerti jalan pikirannya. Keduanya kemudian kembali fokus ke permainan yang sedang berjalan. sampai akhirnya babak pertama selesai dan kedua tim menuju tempat masing-masing.

"Jago-jago anjir mereka." keluh Riikati, sambil tangannya meraih botol air minum yang Mion bagi padanya. "adeq gak kuat kak." ucapnya mendramatisir.

"iya sih ini mah jauh diatas rata-rata." timpal Sayanee. "lumayan kan buat head to head nanti kalau ada turnamen kita bisa ngira-ngira kekuatan mereka kaya apa."

"nih ya mereka tuh lemah dipertahanan." Mirai memberi pendapat dan di setujui oleh beberapa pemain lainnya.

Setelah dirasa istirahat cukup kedua tim kembali masuk ke lapangan, melanjutkan pertandingan.

"Maaf nih ganggu sebentar."

Yuuri, Chihhi dan Naru beserta anak Namba yang sedang ada di tribun penonton menoleh, mendapati salah satu anak Keyaki mendekat pada mereka.

"Temen gue ada yang suka nih." tunjuknya pada Yuuri, nunjuknya pake dagu. Senyumnya bikin Naru deg-degan, padahal bukan dia yang ditunjuk.

"Gue?"

Gadis itu ngangguk singkat, senyumnya merekah. "Iya. kataya boleh minta id line nya gak? Atau nomer wa? Ig deg ig."

Yuuri mengangkat alisnya bingung, sementara murid Keyaki dengan rambut sebahu itu tertawa canggung. "noh dia!" tunjuknya ke lapangan, telunjuknya mengarah mengikuti gadis berambut hijau agak kehitaman yang berposisi sebagai striker bernama 'Mona' dipunggungnya. "gue disuruh mintain semua itu sama dia. gimana? mau ngasih gak?"

'itumah cewe yang tadi ngeliatin' batin Yuuri.

"wah maap nih, udah punya pacar doi." Seru Naru, tangannya merangkul bahu Yuuri. "mending id line gue aja." perkataannya disambut gelak tawa anak-anak Namba lain, melihat reaksi murid Keyaki yang semakin canggung Naru pun mau tidak mau ikut tertawa. "bercanda bang... becandaaa.."

"jadi udah ada yang punya nih?"

Naru menunjuk Sayanee yang tengah menggiring bola dilapangan. "noh yang jadi kapten."

Lagi-lagi tatapan gadis itu menuju Yuuri, memberikan kepastian dan Yuuri enggak perlu basa-basi atau bahkn jawab karena dasarnya emang dia enggak sembarang ngasih informasi tentang dirinya.

Emangnya dia cewek gampangan?!

Setelah bercanda satu sama lain dengan Naru, murid itu kemudian kembali. Dan dari sepenglihatan Yuuri, gadis tadi disambut seolah kurir yang gagal membawa pesan.

Etapi kemudian dirinya malah memperhatikan gadis bernama 'Mona' yang saat ini tengah tertawa-tawa dilapangan. Suara tawa melengking.

Belum apa-apa udah bikin Yuuri annoying.

'Ih apa sih.' rutuknya dalam hati saat matanya bertemu dengan gadis itu. 'alay banget rambutnya di ijoin segala lagi, berandalan nih pasti.'

Sampai permainan usai dan mereka berpamitan satu sama lain pun Yuuri tetap tidak tertarik dengan gadis itu.
.

.

.

.

.

.

.
Belum aja cuy, ntar mah gatau