#ke gep 3

183 26 10
                                    

"Kesel nih cuy, masa cuma leha-leha doang nih." Keluh Miru.

Hari itu mereka memutuskan untuk menginap dirumah Aapon demi mengejar ketertinggalan alias belajar bersama materi kelas 1 agar mengerti tanpa harus menyontek.

Mereka -Miru, Sayanee, Momoka, dan Renapyon- panik karena mendengar desas-desus mengenai pengawas ujian yang akan memperketat segala hal. Jadi biar enggak bego-bego amat akhirnya mereka memohon pada Aapon untuk diajari.

"Belajar yang bener kek, baru juga setengah jam udah pada ngeluh aja." Balas Aapon. Diliriknya teman satu angkatan -tapi beda penjurusan- ini yang sudah setengah hati untuk diajari.

"Gini deh, belajar dulu sampe jam 8 nih abis itu kita pergi nongkrong dulu, ntar lanjut lagi. Gimana?" Saran Sayanee. Suntuk juga dia sebenernya.

"Gue sih ayo-ayo aja." Momoka merespon. Matanya melirik satu persatu rekannya.

Begitu pula Sayanee melirik semua mata yang ada disana. "Kuy nih ya.. tempatnya dimana?"

"Upnormal." Sahut Renapyon pendek. "Biar deket dari sini."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Yuipon!"

Sayanee memicing, merasa kenal dengan sosok bertelinga caplang yang baru saja menerobos pintu masuk mengejar seseorang yang keluar.

"Drama elah anak jaman sekarang." Celetuk Momoka melihat pemandangan barusan.

Sayanee terdiam begitu melihat Yuuri duduk memandang pintu masuk, kemudian seolah ada puzle terakhir yang hilang ditemukan.

Sosok bertelinga caplang itu adalah orang yang dia kenal. Manaka. Sayanee semakin yakin karena ada Yuuri disana. Pacarnya ini bukan tipe cewek yang mau pergi nongkrong sendirian.

Sayanee mengahampiri Yuuri. Menatapnya penuh tanya meskipn tau alasan pacarnya disini sudah ia duga. "Yuuri..."

"Hhhh... gue mau pulang. Awas."

Sayanee sempat tersentak, pengakuan aku-kamu yang menghilang diantara mereka menandakan ini masalah serius.

"Lo abis ketemuan sama Manaka?" Todong Sayanee tanpa basa-basi.

"Iya... emangnya kenapa? Mau protes?"

"Hei lo masih pacar gue, ketemu sama orang lain jangan gini caranya."

Yuuri memutar matanya, bersedekap. Sementara Sayanee tidak senang dengan sikap gadis didepannya.

Miru sebenernya pengen ikut campur, tapi tangan Aapon menahannya untuk sekedar memisahkan dua sejoli yang kini bersiap untuk beradu mulut.

"Salah nih gue milih upnormal." Bisik Renapyon ke arah Momoka disampingnya.

"Makanya gue milih jomblo. Ngapa-ngapain bebas, gak bakalan drama begini." Balas Momoka.

Keempatnya sama-sama jadi penonton seperti pengunjung lain.

"Terus lo ketemu sama kak Milky tanpa gue tau?"

"Itu beda lagi." Kilah Sayanee, gak mau disalahin.

"Bedanya dimana? Bedanya dia mantan lo dan bisa dengan bebas gitu ketemuan. Sementara Manaka yang emang bukan siapa-siapa dan dia gak boleh seenaknya ketemu?! Gitu?!"

"Kenapa malah bawa-bawa Milky?!"

Yuuri ngehela nafas. Ngerasa capek padahal enggak ngapa-ngapain.

"Gue mau pulang." Ucap Yuuri. "Jangan halangin gue."

"Gak bisa gitu dong, lo harus ngejelasin kenapa ketemu sama orang itu cuma berdua tanpa gue tau?!"

Yuuri memilih buat gak jawab terus ngelangkah dari hadapan Sayanee dan berjalan cepat keluar.

"Yuuri!"

Sayanee gak nyerah, dia ngejar Yuuri keluar.

"Kejar nyet kejar!" Seru Momoka, bangkit dari duduknya. Diikuti Miru, Aapon dan Renapyon.

Begitu sampai di tempat parkir, diliatnya Sayanee lagi megang tangan Yuuri yang hendak masuk taksi.

"Yuuri!"

"Lepas gak?!"

"Gue butuh penjelasan. lo abis ngapain sama orang itu?!"

"Orang itu punya nama. Manaka. Namanya Manaka. Dan gue gak ngapa-ngapain, cuma ketemu doang."

"Berdua gitu?!"

"Sayanee plis. Kalo lo masih gak percaya, ini gak bakalan selesai!!!!" Seru Yuuri enggak sabar. "Selama ini gue gak pernah protes lo ketemu sama Milky kapanpun!! Lo pikir gue gak tau dia sering ke rumah lo? Ketemu sama bokap nyokap lo? Sementara gue yang bahkan pacar lo gak pernah sekalipun dikenalin?!"

"Yuuri.."

"Gue bahkan yakin kita berdua pacaran aja mereka gak tau!" Seru Yuuri lagi. Matanya berkaca-kaca.

Sayanee terdiam, merasa tertohok.

"Sebenernya gue udah capek! Capek banget!" Ucap Yuuri, nadanya melembut sedikit karena diselingi tangisan. "Gue gak mau tau... gue... gue mau kita putus aja."

"Yuuri! Nggak! Kita gak bakalan putus!"

Bukannya denger, Yuuri malah masuk ke taksi terus nyuruh sopirnya buat jalan.

"Yuuri!"

"Udah cuy udah." Tangan Sayanee ditahan sama Miru begitu hendak mengejar taksi yang Yuuri tumpangi.

"Biarin dia sendiri dulu..." ucap Aapon. "Lo berdua sama-sama emosi. Gak bakalan bener kalo lo maksa buat ngomong."

Sayanee ngehela nafas, normalin emosinya yang meluap-luap. "Anjing.... brengsek!!"


serba serbi SMA NambaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang