Kokochan menghentikan langkahnya tatkala melihat Airi berdiri mengobrol dengan Ruririn di depan pintu ruang eskul tataboga. Dibenaknya ia berpikir untuk memutar arah, pergi sebentar sampai Airi benar-benar pergi lalu kembali.
Namun otak dan tubuhnya ternyata kontra.
"Hei.."
Kokochan tersenyum saat pandangnya bertemu dengan Airi.
Iya, Kokochan gak jadi pergi tapi malah jalan ke ruang tataboga.
"Gue mau ngobrol sebentar sama lo boleh gak?" Pinta Airi.
"G-gue--"
"Yaudah sini loyangnya gue kasih ke anak-anak di dalem." Sela Ruririn, mengambil barang yang berada di tanga Kokochan lalu masuk kedalam meninggalkan dua orang yang sekarang berdiri dengan kekakuan.
"Gue mau minta maaf." Ucap Airi pelan.
"Minta maaf kenapa?"
"Beberapa hari ini gue ngehindar dari lo."
"Oohh itu.. gapapa kok."
Airi menggaruk pundaknya yang tidak gatal, berhubung hari ini rambutnya ia ponytail.
"Hari ini lo ada waktu gak?"
Kokochan geleng pelan, "Abis manggang kue mungkin gue kosong. Kenapa?"
"Gue mau ajak lo pergi. mau gak?"
"Eh?"
"Soalnya gue pengen hubungan kita balik lagi kaya dulu, mungkin kalo kita pergi berdua dan--"