#sinyal perang

221 21 0
                                    


"Reechan!"

"Eh! Mbak Rena!"

Rei sumringah liat Rena ada didepannya saat ini. Niatannya untuk membeli mie ayam kandas karena lebih tertarik menghampiri si gadis syantik pujaan kakaknya. Btw kalo kakaknya tau Rena ada disini bisa gawat?!

"Ssstt jangan kasih tau Keicchi aku ada disini ya." Ucapnya pelan

Hhmmm pantesan diemnya di belakang gerobak siomay yang lagi rame, menyamarkan diri ternyata.

"Lagi ngapain mbak disini?"

"Ngejemput sepupu ini."

"Hah? Mbak punya sepupu sekolah disini? Kok aku gatau?" Rei kaget, karena sepengetahuannya dia sepupu mbak Rena itu sekolahnya di smk Nogizaka.

"Ada. Namanya Shion. Kenal enggak?"

Rei kaget. "Shion? Hori Shion? Anak transmigran mbak?"

"Iya. Emang kalian temen ya?"

"Bukan sih. Cuma kenal doang."

Dunia sempit banget gellaaaaaaa, ternyata ada agen rahasia di sekolahnya!

"Rei lu jadi gak sih beli mie ayam?" Seru Kojirin.

"Jadi cuy, pesenin satu!"

Rei lalu kembali menghadap Rena, "mbak pake mobil? Kenapa gak nunggu dimobil aja? Ketemu Keicchi loh ntar, dia lagi les hari ini, sewaktu-waktu dia pasti keluar gerbang."

"Gapapa lah, di mobil panas abisnya."

"Lah lebih panas disini lah mbak. Nyalain ac mobilnya kaa bisa."

"Sekalian jajan sih." Rena mengacungkan kresek item berisi cigor dan beberapa jajanan lainnya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Tepin kursinya ya."

"Iya kalem." Balas Akarin pada Miru yang masih sibuk membereskan ruang cheers.

"Gue duluan."

"Yoi."

Akarin pun meraih tasnya, kemudian keluar ruang klub untuk les. Yah enak sih sma namba, udah di tengah kota, depan sekolah persis ada GO, jadi kalo mau les enggak usah buru-buru dateng, atau bisa tepin tempat duduk seenak udel karena datangnya duluan.

"Jajan dulu ah..."

Setelah nyebrang, Akarin pun berjalan menuju abang tukang siomay.

Iya. Tukang siomay. Dikasih bonus ada Rena disana.

"Eerin, Momorun gue balik ya." Seru Shion.

"Kok dah balik aja lo?" Tanya Momorun.

"Dijemput sepupu gue nih." Serunya sambil lari-lari kecil.

***

"Ayok lah nyimpen tas dulu." Ajak Kei pada Momoka dan beberapa anak kelas tiga yang niat les.

"Kuy, keburu di tepin sama orang."

"Ah elah biasanya juga dari sekolah kita juga yang tepin." Jawab Renapyon.

Merekapun nenuju gerbang, berjalan dan terdiam dipinggir jalan menunggu untuk lalu lintas agak sedikit lengang untuk menyebrang.

"Minggu jadi ga?"

"Jadilah. Cupu kalo gak jadi."

Shion ngelirik sebelahnya, kaget sendiri karena ada Keicchi. Shion juga udah mau nyebrang soalnya. Semakin kaget karena pas dia nengok abang gerobak siomay Shion melihat kakak kelasnya alias Akarin berdiri sebelahan sama mbaknya!

Mantab Djiwaaaaa!!! Karena Shion nyebrang bareng Keicchi!! Bareng doang sih, kebetulan.

Rei yang sudah menghampiri Kojirin menuju gerobak mie ayam pun serasa tersambar petir pas liat kakaknya ada digerbang, dia otomatis lirik gerobak siomay.

'Aduh!' Batin Rei dan Shion berjaamaah dalam hati.

Jeng Jeng Jeng

Rena dan Akarin tanpa sengaja sebelahan, lalu sama-sama noleh.

Keduanya saling tatap, sama-sama mikir rasanya kenal. Cuma mereka sama-sama diem.

Yang satu mukanya jutek, yang satu mukanya galak.

Tenang, ekspresi alamiah mereka itu. Bukan mau gontok-gontokan.

"Mbaaakkkk ayo pulang!" Seru Shion pas udah nyebrang.

Keicchi yang emang kebetulan sebelah Shion sumringah melihat ada pujaan hati di depan dirinya keluar dari deretan pembali siomay. "Wah Ren--"

"Kaaaaakkkk!!!! Minta duit buru, lupa bawa dompet ini!" Seru Rei tiba-tiba.

"Apaan sih dek?" Protes Kei, tapi nurut juga ngeluarin duit 10 rebuan dari saku blezernya.

"Hei Kei!" Sapa Akarin kemudian.

Melihat sang mantan yang juga ada disana, dirinya tiba-tiba bete. Mau nyamperin Renachan tapi gimana. Keburu pergi kan tuh bidadarinya. Akarin juga sekilas lirik Rena chan yang sekarang udah jalan pergi.

Rena cuma diem, dia cuek sambil berjalan menuju mobilnya. Sementara Shion dag dig dug. Ini gabakalan ada drama kan?

"Hhhh Akarin. Ngapain disini?"

"Dih, nyapa mantan gaboleh apa? Gue mau les lah."

Oh iya bener, mereka kan sekelas di GO. "Tau ah."

Kei memperhatikan Rena yang kini sudah masuk mobil honda civic yang terparkir. Begitu juga Akarin ikut merhatiin Rena.

'Oooohh tau gue. Ternyata itu yang namanya Matsui Rena.' Batin Akarin. 'Pantes rada familiar.'

Sementara Kei dadah-dadah enggak jelas sambil nyengir ke mobil Rena yang lewat di depannya dia.

"Jadi itu yang namanya Rena, Kei?" lontar Akarin.

"Apasih."

"Gue gabakal kalah dari dia ya. Cantikan juga gue." Ucap Akarin sengak, sambil pergi gitu aja.

lah? Gimana?

serba serbi SMA NambaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang