Belajar melupakan dan mengikhlaskan.
Sekiranya kata-kata itu membuyarkan segala nya. Bahkan aku tak bisa melakukannya walau hanya semenit.
Ini berat dan aku tak suka.
Aku membenci kata-kata ini. Jika boleh, izinkan saja aku tetap mengingat memorinya, menyimpan kenangannya, bernostalgia dan merindukannya.
izinkan aku tetap hadir tanpa harus memiliki.
Lebih baik aku berpura-pura sudah tak cinta daripada aku harus benar-benar melupakan. Agar aku tetap bahagia dan mereka tak tahu apa-apa.
Ini hanyalah sebuah coretan panjang yang aku tulis berdasarkan naluri cintaku padamu.
Aku ukir atas nama kasih.
Aku ukir atas nama cinta.
Meski kau jauh tak tergenggam. Walau aku terabaikan dan ditinggalkan. Aku selalu bersemoga kepada semesta agar kau dapat melihatku disini, agar kau merasakan hadirku, agar kau merasakan aku yang rindu akan segala kenangan yang ada.
Dan semoga hati ini selalu terjaga hanya untuk satu nama yang aku yakini.
Tek peduli seberapa pun jarak antara Aku dan Kau terpisah.
Atas nama rindu, cinta dan penolakan yang tak berujung.
Ku ucapkan selamat malam, kasih.
-Khairunnisa Salsabila Amjad-
11 Desember 2017
19.40
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Langit
PoetryDia yang begitu jauh untuk di gapai. Terlalu dingin untuk dicairkan. Dan dia yang selalu menjadi objek kerinduanku. Kerinduan yang tak terbalaskan. -ketika rinduku memiliki banyak ruang untuk mereka yang telah singgah, entah sempat atau tidak pernah...