sudah seperti judul lagu saja. namun, persis seperti itu pula yang kurasakan.
telah tiba hari untuk menyambut segala suka.
telah tiba hari untuk menyambut segala duka.seperti sekarang ini, aku telah siap untuk menyambut duka cita. berat sekali rasanya melepaskan apa yang sudah kugenggam dengan erat.
namun, sayangnya yang terlepas tak sempat memberi kabar kepergiannya. padahal berpamitan mungkin akan membuatku merasa sedikit tenang.
sebaik-baiknya perpisahan adalah ia yang tak pernah lupa untuk memberi salam.
sama hal nya denganku.
sebaik-baiknya rasa sakit adalah ia yang tak pernah lupa untuk memberi rasa hangat.
lalu, biarlah aku menjadi hangat barang sejenak. melepas penat kemudian berpamitan.
menuju pulang, dan menutup pintu rumah sepertu dulu sebelum kita bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Langit
ŞiirDia yang begitu jauh untuk di gapai. Terlalu dingin untuk dicairkan. Dan dia yang selalu menjadi objek kerinduanku. Kerinduan yang tak terbalaskan. -ketika rinduku memiliki banyak ruang untuk mereka yang telah singgah, entah sempat atau tidak pernah...