sudah berapa lama kita tak berjumpa?
terakhir kali yang kuingat, kita bertemu di rumahku. satu-satunya cara aku melihatmu hanyalah media sosial ku. aku hampir saja lupa bagaimana caramu menyapaku. bahkan aku tak ingat bagaimana merdu suaramu. yang ku ingat, terakhir kali kita berbincang-bincang dini hari waktu itu. sungguh rasanya bahagia karena aku bisa mendengarkan ocehan ngaur mu. namun, entah mengapa, kini aku merasa bahwa seolah-olah itu adalah kado perpisahan darimu. aku suka itu. kamu lucu dan sangat lugu. ya sudahlah, selamat berpisah untuk kita.
hari ini, aku sudah menyambut hari-hari penuh rindu untukmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Langit
PoesíaDia yang begitu jauh untuk di gapai. Terlalu dingin untuk dicairkan. Dan dia yang selalu menjadi objek kerinduanku. Kerinduan yang tak terbalaskan. -ketika rinduku memiliki banyak ruang untuk mereka yang telah singgah, entah sempat atau tidak pernah...