suatu malam dalam hidupku, aku memikirkanmu dan tentang kita yang telah binasa.
dulu, kau tepat disamping ku saat aku merasa kehilangan dan sepi. bukankah dirimu yang selalu memberikan semangat untukku disaat yang lain meninggalkanku? bahkan dulu kau selalu menggenggam jemari-jemari mungil ini bukan? disaat aku menangis bukankah kau yang selalu bersedia menghapus rasa sedih itu? disaat aku terluka, bukankah dirimu yang paling mengkhawatirkan aku? bukankah benar aku yang teramat besar cintanya untukmu?
lalu, dimana dirimu sekarang? aku membutuhkanmu barang sekali saja agar jika ku bersedih nanti, akan ada dirimu untuk menghapus air mata ku lagi...

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Langit
PoesíaDia yang begitu jauh untuk di gapai. Terlalu dingin untuk dicairkan. Dan dia yang selalu menjadi objek kerinduanku. Kerinduan yang tak terbalaskan. -ketika rinduku memiliki banyak ruang untuk mereka yang telah singgah, entah sempat atau tidak pernah...