semakin ku tunggu, waktu semakin melambat. seolah-olah sedang mempermainkan perasaanku yang sedang merindu.
lantas tak mengapa. sebab, selalu ada renyahnya tawa mu di sudut malamku. ada canda yang menggelitik perutku hingga sulit bernapas. dan terkadang terselip emosi yang tersulut karena rasa cemburu.
sungguh, ini menggemaskan.
aku menunggu, cepat kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Langit
PoetryDia yang begitu jauh untuk di gapai. Terlalu dingin untuk dicairkan. Dan dia yang selalu menjadi objek kerinduanku. Kerinduan yang tak terbalaskan. -ketika rinduku memiliki banyak ruang untuk mereka yang telah singgah, entah sempat atau tidak pernah...