Aku mencintaimu tanpa syarat
Aku terbiasa tertawa bersamamu
Aku terbiasa menikmati hari bersamamu
Aku terbiasa menikmati setiap malam ku untuk memandangimu
Aku terbiasa untuk selalu mencintaimu
Aku terbiasa berada disisi mu
Aku terbiasa mencicipi aroma tubuhmu
Aku terbiasa terbuai oleh senyum teduh mu
Aku selalu terbiasa akan dirimu
Dan kini tak terbiasa tanpamuPuluhan purnama telah aku lewati
Ribuan bintang menemani rasa sepi
Bahkan air hujan yang turun tak tahu harus berapa lama lagi untuk menangisi kisa cinta ku ini
Pelangi tak lagi memperlihatkan keanggunan nya
Aku merindukan sinar mentari yang terang seperti kamuAh, sudah lah
Aku terlalu mencintaimu
Hingga aku lupa berhenti
Bahkan disaat kau pergi
Setelah kau yang menyembuhkan sakitku yang dahulu
Dan saat kau mematahkan hatiku kembali
Yang aku rasakan begitu sakit dan perih
Aku merasa begitu menyedihkan
Aku begitu merasa kesepian lagi
Namun apa daya
Aku masih tetap mencinta
Entah ini kebodohan atau ketulusan
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Langit
PoesíaDia yang begitu jauh untuk di gapai. Terlalu dingin untuk dicairkan. Dan dia yang selalu menjadi objek kerinduanku. Kerinduan yang tak terbalaskan. -ketika rinduku memiliki banyak ruang untuk mereka yang telah singgah, entah sempat atau tidak pernah...