kau dan aku;
terpisahkan oleh jarak yang begitu teganya membuatku terkadang meringis. terlebih lagi seperti badai yang selalu membuatku terendam dalam ombakan-ombakan yang dahsyat.
kita terjeda oleh setiap pertemuan yang tak kunjung datang. bahkan, merencanakan sebuah pertemuan bukanlah hal mudah semudah yang dibayangkan. harus pasrah melawan hari yang tak kunjung menepi. justru aku harus rela berbagi rindu dengan puluhan purnama.
suara-suaramu hanya mengiasi mimpi yang selalu buram ketika aku terbangun. yang kulihat bukanlah dirimu, namun hanya bayangan tentangmu.
sentuhan itu tak pernah aku rasakan lagi. kita berada di titik yang begitu jauh dan dihalangi perisai besar. genggamanmu bahkan menjadi satu-satunya hal yang kutunggu kepulangannya.
sebarkanlah rasa rindu ku pada mereka yang begitu candu kasih sayang. ceritakanlah pada serpihan-serpihan kecil kehidupan betapa rindu tak cukup manut untuk sekedar menunggu.
tak ada rasa rindu yang dapat runtuh meski bertemu adalah penawar ampuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Langit
PuisiDia yang begitu jauh untuk di gapai. Terlalu dingin untuk dicairkan. Dan dia yang selalu menjadi objek kerinduanku. Kerinduan yang tak terbalaskan. -ketika rinduku memiliki banyak ruang untuk mereka yang telah singgah, entah sempat atau tidak pernah...