aku sudah pernah mengatakan perihal ini berulang kali bukan?
sebelum kau jatuh terlalu dalam dan melangkah lebih jauh lagi denganku, kau harus siap menerima keadaanku apa adanya.
I. aku bukanlah sosok dari teduhnya paras wanita-wanita yang dapat mempesona. jadi, kuharap jika kau ingin tetap melangkah denganku, kau pun akan tetap mencintaiku dengan perasaan yang sama saat pertama kita bertemu.
II. aku adalah sosok wanita yang ceria dan selalu ingin merasa gembira. bahkan, dalam bendungan kesedihan pun aku akan mencoba untuk selalu menjadi aku yang sangat ceria. jadi, selain harus membuatku tetap tersenyum kau pun harus ingat bahwa senyumku bisa jadi adalah wujud rasa sedihku atas sikap-sikapmu yang mungkin akan membuatku teramat kecewa.
III. aku bukanlah wanita yang dengan mudahnya memberikan hatiku pada orang baru yang mencoba untuk mengetuk hatiku. karena pada dasarnya, aku sangat benci untuk mengulang rasa yang sama pada orang yang berbeda. dan jika nanti aku mulai membuka pintu itu berarti kau adalah sosok yang aku pilih agar nanti tak akan ada lagi rasa yang sama pada orang yang berbeda. karena, aku berharap jika itu adalah kamu, maka aku akan berhenti untuk mencari lagi.
IV. aku wanita yang sangat kekanak-kanakan. bukan berarti aku tidak bisa dewasa. tapi, aku sangat suka menjadi gadis kecil yang tak ingin merasakan kesedihan. aku suka berlarian kesana kemari bahkan hingga terjatuh saat berjalan. aku pun suka berkhayal membayangkan masa depanku yang kuharap berakhir indah. aku sosok yang akan selalu berbagi kisah-kisah membosankan hanya padamu. dan aku harap kau turut menyukai kisahku. serta, aku harap kau tidak malu mengakui aku sebagai—wanitamu.
V. aku punya banyak sahabat laki-laki. bukannya aku genit ataupun centil, tapi aku tidak seperti gadis lainnya yang feminim. aku lebih suka menjadi petualang selayaknya teman-teman pria ku. aku sering menghabiskan hari-hariku hanya bersama teman priaku, berkeliling di sore hari, bercerita tentang kekasih—mereka— yang mungkin sedang cemburu padaku. mereka adalah pendengar setiaku, meski terkadang aku sering bertengkar dengan salah satu dari mereka. dan, kuharap kau akan mengerti bahwa aku dan teman priaku adalah hubungan yang tak mungkin kuubah untuk menjadi cinta.
VI. aku sangat percaya kepada pasanganku. aku tidak akan meragukannya apalagi cemburu terhadapnya. karena, aku paham bahwa hubungan perlu kebebasan yang terikat. dan aku harap kau mengerti arti terikat dan kebebasan dalam hubungan ini. namun, aku tidak akan memberikan kepercayaan yang sama lagi jika nanti kutemui hari di mana kau membuat aku kecewa begitu hebatnya.
VI. akan ada kesempatan kedua untuk setiap kekecewaan dan kesalahan. jika kesempatan itu aku berikan, berarti aku sungguh ingin kau di sini, memperbaiki segala kecewa, dan menjadi yang terhebat seperti biasanya. aku harap, jika nanti akan ada hari di mana aku memberikan kesempatan untukmu, kau tidak mengecewakan aku untuk kedua kali bahkan kali-kali berikutnya.
dan jika kau lelah, kau boleh pergi meninggalkan aku. aku tak memaksamu untuk menetap. aku hanya berharap kau akan selalu menjadi yang pertama untuk kucari.
aku sangat paham bahwa terkadang ada fase di mana aku harus kembali merelakan meski berat. dan mungkin, jika hari itu akan menghampiriku lagi, aku akan kembali melangkah pergi dengan langkah gontai dan tak seimbang seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Langit
PoesieDia yang begitu jauh untuk di gapai. Terlalu dingin untuk dicairkan. Dan dia yang selalu menjadi objek kerinduanku. Kerinduan yang tak terbalaskan. -ketika rinduku memiliki banyak ruang untuk mereka yang telah singgah, entah sempat atau tidak pernah...