Mari Bersanding

863 15 0
                                    

siapapun nanti yang akan bersanding denganku;

hari-hariku pasti telah dihujani air mata berkali-kali. untuk mencapai puncak ini pun pasti aku telah menjalani proses yang amat panjang. amarah antara kita pasti sangat memuakkan. namun, senyuman pasti akan tetap terukir di akhir cerita ini.

bagiku, bertemu denganmu bukanlah hal yang harus membuatku kembali melupakan. sejak pertemuan itu, aku sedang belajar untuk menerima hadiah indah dari hatimu.

maaf jika aku terlalu cepat menyia-nyiakan. dan maaf, jika aku terlambat menyadari.

ceritaku untukmu belum selesai. aku baru saja mencoretkan tinta ini diatas kertas putih yang kini sedang kurangkai dengan kata-kata manis.

maukah nanti kau menemani aku menulis coretan-coretan ini dengan banyak air mata, canda dan amarah?

jika memang benar kau menerima untuk menemani proses panjang yang melelahkan ini, datanglah padaku.

mari saling merangkul dan menyandarkan kepala disaat penat kian memaksa untuk berhenti.

mari saling tersenyum untuk waktu yang sangat lama.

mari saling cemburu sampai nanti putih rambut ini.

mari saling bergenggaman sampai nanti hanya akan ada aku dan kau.

mari saling bertengkar hingga nanti tak ada pertengkaran yang dapat memisahkan kita.

mari saling merindu disaat purnama tak mampu membawa temu.

dan mari saling mencintai sampai tak ada cinta lain di hati.

aku sudah memantapkan pilihan ini. jika kini masih meragu silahkan beranjak jauh. karena bagiku, tak ada rindu untuk kamu yang hatinya layu.

aku sudah lelah berkelana jauh. jadi, bisakah kita melebur menjadi satu?

karena hati ini akan kembali babak belur jika memang kau memilih mundur.

Tentang LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang