"gak ada yang sayang sama aku." katanya begitu.
"sok tau kamu." ketusku.
"gak pernah ada yang peduli ke aku. semuanya. semuanya pergi ninggalin aku."
"sendirian dan kesepian." sambungnya.
benci sekali rasanya ketika dia mengatakan itu. seakan-akan tidak ada satu orang pun yang menyayanginya.
"ada kok, banyak malah. ada ibu, ayah, teman-teman kamu. semuanya sayang kamu."
dia hanya memandangiku. aku ingat betul cara nya memandangiku malam itu. teduh sekali, tapi sorot mata itu benar-benar sendu dan membuatku pilu.
itu ingin membuatku menangis.
aku usap pipi itu, agar dia tidak merasa sepi dan sendirian lagi.
"aku di sini, juga sayang kamu." ucapku pelan sekali agar tak terdengar oleh mu di akhir obrolan itu.
—majnunku,mars16082333—
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Langit
PoetryDia yang begitu jauh untuk di gapai. Terlalu dingin untuk dicairkan. Dan dia yang selalu menjadi objek kerinduanku. Kerinduan yang tak terbalaskan. -ketika rinduku memiliki banyak ruang untuk mereka yang telah singgah, entah sempat atau tidak pernah...