"jangan senang terus", katanya begitu.
"dan jangan lupa lihat-lihat kaca spion, ya?", sambungnya lagi.
lalu dengan perasaan heran aku mulai mengetik balasan pesan singkat.
"terus, apa hubungannya spion dan senangku?", jawabku.
dia hanya berkata seperti ini;
"yah agar tidak lupa untuk melihat-lihat kebelakang."
lalu aku bertanya lagi, masih penasaran dengan spion.
"memang ada apa di belakang?" tanyaku lagi.
"iya ada aku di belakang sana. aku berdiri tegak tepat di belakangmu."
"seramkan?" sambungnya.
sudah, dia hanya berkata seperti itu.
bagiku itu lucu, dan yah memang sedikit menyeramkan membayangkan dia ada tepat di belakangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Langit
PuisiDia yang begitu jauh untuk di gapai. Terlalu dingin untuk dicairkan. Dan dia yang selalu menjadi objek kerinduanku. Kerinduan yang tak terbalaskan. -ketika rinduku memiliki banyak ruang untuk mereka yang telah singgah, entah sempat atau tidak pernah...