aku pernah dengan sabarnya menunggu kamu;
bahkan hingga detik waktu ini aku masih saja tetap menanti kepulanganmu dengan banyak tertawa dan penuh luka-luka kecil di ujung malam.
di sini, aku setia menanti walau harus menunggu sehari lagi, tiga hari lagi, seminggu, sebulan, enam bulan, setahun, sepuluh tahun, atau pun ribuan tahun.
akan ada ribuan purnama yang akan mengiring langkahmu untuk kembali menuju temu bersamaku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Langit
PoesíaDia yang begitu jauh untuk di gapai. Terlalu dingin untuk dicairkan. Dan dia yang selalu menjadi objek kerinduanku. Kerinduan yang tak terbalaskan. -ketika rinduku memiliki banyak ruang untuk mereka yang telah singgah, entah sempat atau tidak pernah...