"Aku kehilangan dia sepenuhnya"
Sejak kejadian pilu sore itu di pinggir rel kereta api, semenjak Dev pergi bersama Mutiara meninggalkannya dalam keadaan hancur saat itu juga semua tentang Dev sangat dibenci oleh Aurel, ia memberi garis tegas kepada dirinya juga hatinya untuk melupakan cowok yang bernama Devano Bastian. Bahkan Aurel tak mau tau kemana pria itu meninggalkannya ia hanya beranggapan bahwa Dev melupakannya dan berbahagia bersama dengan wanita pilihannya yaitu Mutiara. Semenjak itu juga ia melarang papanya untuk main catur sekalipun itu permainan kesukaan papanya, ia hanya tak ingin tentang Dev masih ada disekitarnya.
Dua hati yang pernah saling mencintai itu kini telah terpisah jauh, menjalani hari dengan sendiri-sendiri berasumsi dengan pemikiran masing-masing, mencari kesibukan dan segala cara agar tak ada celah untuk rindu yang merajalela, semenjak itu juga senja di sore hari tak lagi indah tak seindah dulu tak semesra dulu dan tak sehangat dulu bahkan rasanya ingin melewati senja dengan terlelap dan bangun ketika hari sudah gelap agar kenangan diwaktu senja dulu itu tak muncul memaksa hati meronta dan meratapi kenyataan yang sebenarnya.
aaah.. Dev dan Senja kisah cinta dimasa putih abu-abu yang sederhana namun berarti itu terpaksa berakhir dengan pilu, kisah yang diharap akan abadi sampai tua itu kandas ditengah jalan sirna bersama angin lirih diwaktu senja berlalu, dan tinggal cerita.. dikenangpun terasa pilu dan menyedihkan.
Tapi kini..hari ini..Aurellia senja telah kembali bangkit dari kehancurannya ia telah berhasil kembali menata puing-puing hati yang berserakan dulu bahkan sudah berani membuka hati untuk pria lain, pria itu bernama Bima Mahardika yang ia kenal satu tahun lalu waktu mengikuti smptn disalahsatu bimbel sebelum menduduki bangku kuliah. Aurel kini sudah memasuki semester dua diperguruan tinggi negri ternama dijakarta.
Lalu.. apa kabar dengan Devano Bastian?? Baik. saat ini dia dalam keadaan baik berada di kamarnya dikota Bogor bahkan ia baru saja pulang dari Singapore, semenjak pindah dan lulus SMA ia sekeluarga pindah kenegri singa karna alasan yang sangat penting dan alasannya itu adalah Mutiara. Tapi kini ia telah kembali kekota bogor itu juga permintaan Mutiara dan akan hijrah ke Jakarta lagi-lagi itu karna Mutiara semua ia lakukan untuk perempuan berhati malaikat itu.
"Gimana sayang udah beres semua??" tanya Laisa masuk kekamar dan duduk disebelah Dev.
"Insyaallah maa"
"Kamu udah kasih tau Kelvin kan?"
"udah maa"
"sekarang kamu istirahat ya nak, besok kita berangkat pagi banget"
Selepas Mamanya pergi Dev merebahkan tubuhnya kekasur tiba-tiba memory otaknya memutar kenangan tentang Senja, debaran pertama yang ia rasakan saat pertama kali menatap gadis berambut indah itu, debaran berbeda yang baru ia rasakan seumur hidupnya bahkan selama bersama Mutiara ia tak merasakan itu, desiran didadanya yang mengatakan jika ia telah jatuh cinta dengan gadis itu sampai akhirnya iapun harus kehilangan gadis itu tapi debaran didada itu sampai saat ini masih berdesir bila mengingat Senjanya..apakah itu artinya ia masih mencintai gadis itu meski ia telah melepaskan dan berjanji akan menghabiskan seluruh hidupnya hanya untuk Mutiara?.
Dan seandainya ada yang tau betapa beratnya hari-hari pertama Dev setelah meninggalkan Senjanya, betapa nestapa hatinya kala itu meskipun ada Mutiara disampingnya ia masih tetap tak bisa menghentikan rasa yang terus tumbuh itu, mematikan seluruh kerja otaknya yang terus memikirkan Senja, ia masih menyimpan perasaan itu direlung hatinya yang terdalam paling dalam nama itu masih bertahta hanya nama itu, keindahan favoritnya masih sama Aurellia Senja.
Hari ini Dev dan kedua orangtuanya sedang perjalanan menuju Jakarta, kota dimana ia dipertemukan dengan Senjanya,, Senja dan kenangannya masih begitu melekat susah dilupakan meskipun sudah hari kesekian ia mencobanya. ia akan kembali menepati rumah Nenek nya dulu tapi kini akan tinggal sendiri karna Jakeknya sudah meninggal enam bulan lalu setelah itu disusul Neneknya empat bulan kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
Teen FictionKepadamu senja yang menciptakan debaran pertama di dadaku.. tetaplah menjadi senja yang mencintaiku selamanya. Devano Bastian