Part 15

13.1K 492 10
                                    

      Setelah kejadian kemarin pagi harinya bima datang seperti biasa menjemput aurel seakan-akan tak terjadi apa-apa.

   " kamu kenapa sih?"

   "masih nanya kenpa?"

   "yang harusnya marah itu aku..kamu berubah semenjak dev kembali"

   "Dev terus yang kamu bawa-bawa aku capek bim... kamu selalu nuduh ini itu nyatanya apa.. sikap kamu yang bikin aku lelah"

Lagi-lagi ke dev yang ujung-ujungnya aurel terpaksa mengalah karena ia lelah seperi ini terus. Hingga pertengkaran kecil disetiap hari terus berlanjut kadang bima begitu manis kadang dia juga kasar entah lah semakin mengenal bima aurel merasa jika bima itu punya dua kepribadian.

Malam ini aurel baru saja pulang dari dinner romantis berdua dengan bima untuk merayakan ulang tahunnya bahkan bima memberikannya kado sebuah kalung liontin yang sangat indah, bima malam ini juga sangat baik kepadanya ia mengajak aurel dinner direstoran mewah, romantis dan berkelas. Bisa dibilang ini dinner paling mewah sepanjang hidupnya tapi kenapa aurel merasa bukan ini yang ia mau bukan seperti ini yang hatinya inginkan,,ia tetap saja merasa kosong, ada yang hampa!! Bukankah harusnya ia bahagia mendapat kejutan mewah dari pacarnya? Entahlah kenapa aurel justru mengingat ulang tahunnya dulu saat bersama dev?kenapa ia tak bisa merasakan bahagia seperti dulu meskipun hanya dikado boneka kecil tapi hatinya saat itu merasa sangat bahagia.. apa ada yang salah dengan hatinya saat ini? Kenapa ia malah menjadi tidak tau terimakasih seperti ini? Tapi inilah yang dirasakan oleh aurel saat ini.

   "cieeee yang abis dinner berdua.. pasti romantis ya?" Goda mama.

   "mamaaa"

   "Dinner dimana sayang? Kamu seneng enggak?? " mamanya dari dulu selalu kepo.

   "Waah pah liat ada yang baru dapet kado liontinn..waaah bagus sayang" puji mama.

  "bima langsung pulang sayang?" Tanya papa.

   "Iya pah.. emangnya kenapa pah?"

   "Kapan dia mau mampir kerumah, ngobrol-ngobrol dulu kek biar papa juga kenal dia"

   "Iya sayang.. masak udah lama pacaran belom pernah sekalipun bima maen kerumah, ngobrol bentar kek, ini cuma jemput didepan terus"

   "Belom ada yang kayak dev.." ucap papa pelan tapi aurel bisa mendengar itu.

   "Besok aku bilangin bima ya biar maen kesini" sahut aurel, padahal ia sudah sering mengajak bima tapi dia selalu menolak dengan berbagai alasan.

  "Maah paah aurel kekamar dulu ya"

Aurel merebahkan tubuhnya ke kasur ia memejamkan mata, ada apa dengan perasaannya? Kenapa begitu hambar? Kenapa ia tak menemukan kata bahagia? Yang ia lakukan hanya berusaha bahagia tapi tak juga ia rasakan..kenapa ia merasa semuanya abu-abu?  Kenapa ia merasa jika bima benar tak mencintainya? Kenapa ia merasa bima hanya menginginkan dirinya tanpa peduli apapun itu, hatinya terasa sepi walopun ia punya bima. Belom lagi tentang bima yang tak pernah mau berusaha untuk dekat dengan keluarganya tak seperti dev dulu.. lalu kenapa kini aurel membanding-bandingkan dev dengan bima.. harusnya aurel tak melakukan itu terlebih saat ini ia adalah kekasih bima.

   "Selamat ulang tahun aurel... tambah yang baik-baik ya buat semuanya..maaf ya sayangku gak bisa ngucapin langsung soalnya gak bisa pulang jakarta tugas kuliah numpuk.. jangan lupa traktirannya besok yaaa... lovee you aurel cantik... misss youuu!! Jangan lupa bahagia dengan caramu sendiri"

Aurel tersenyum mendengar pesan suara yang dikirim chaca aah walaupun sibuk chaha tetap ingat hari ulangtahunnya..

  "Kira-kira dev inget enggak ya?"

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang