Bahagia adalah jika hati dan bibirmu tersenyum dengan tulus,ini bukan tentang kesempurnaan tapi ini adalah keserhanaan yang menjadi begitu sempurna karna adanya rasa cinta.
Tak peduli ada milyaran kesempurnaan diluar sana tapi bagi Aurel dengan memiliki hati Dev itu sudah cukup karena Dev adalah kebahagiaan Aurel yang sempat hilang dan Aurel tak ingin itu terjadi lagi.
Dan mengenai kasus kecelakaan yang dialami Dev sudah diselesaikan secara kekeluargaan, apalagi juga sudah terbukti jika di sini Dev sebagai korban jadi tak ada masalah yang harus dikhawatirkan lagi.
Setelah hari itu hari-hari Aurel kembali menyenangkan, ia bisa menikmati canda tawa Dev dan kepingan hatinya kembali utuh.
"Dulu aku sempat bertanya kenapa Tuhan mempertemukan kita lagi, apa tujuan-Nya.. dan aku sekarang aku tau jawabannya" ucap Aurel saat ini mereka tengah ngobrol di kedai babe somat sambil menikmati siomay andalan di kedai.
"apa?" Balas Dev.
"karna kita ditakdirkan buat sama-sama lagi" jawab Aurel.
tangan Dev menarik tissue di atas meja,lalu mengelap ujung bibir gadis didepannya yang terkena sambal kacang ia tersenyum seraya menjawab "amiin"
"Kalo kamu pergi lagi aku bakal bunuh diri" ucap Aurel kedua bola matanya menatap lurus kearah Dev seakan-akan mengancam lebih tepatnya menegaskan ke Dev untuk tidak melakukan itu.
Spontan Dev yang tengah asik makan pun moneleh ke arah Aurel,dalam hati ia masih terus berdo'a agar semesta tak memisahkan keduanya lagi, entah...Dev masih takut jika kelak ia harus kehilangan gadis ini lagi dan pasti dunianya pun akan kembali menjadi abu-abu.
Menyadari Aurel menatapnya dengan seperti itu Dev pun memilih tertawa menyembunyikan rasa takutnya di depan Aurel.
" hahaaa Segitunya ya non" ucapnya mencolek hidung Aurel masih dengan suara tawa khasnya.
"Serius" jawab Aurel ia memasang wajah cemberut karna Dev menanggapinya dengan bercanda.
"Ngancem nih" goda Dev melipat tangannya diatas meja, gantian menatap Aurel dengan memainkan kedua Alis.
"Biar kamu gak pergi-pergi lagi, aku udah capek maen hatinya" ucap Aurel.
"Jadi aku suruh nungguin kamu terus.. terus ntar anak kita makan apa?" Jawab Dev.
"Deeeeev" sela Aurel semakin kesal karna Dev menanggapinya masih dengan bercanda.
"Iyaa Aurellia senja... duuh ngambek mulu nih pacal" sahut Dev tersenyum lalu kembali berucap " ayoo di abisin nanti keburu macet, mau liat senja enggak?"
Mendengar tawaran Dev senyum dibibir Aurel pun merekah, ia melahap siomay yang tersisa di piring dengan cepat.
"Pelan pelan senjaa" tegur Dev mendorong air mineral didepannya kearah Aurel.
Setelah berpamitan dengan Babe somat dan istrinya yang kini tengah hamil anak kedua Mereka pun berjalan ke parkiran.
Dev menunjuk tempat sekolah mereka dulu sehingga refleks aurel mengikuti pergerakan jari Dev "disana aku menemukan senja dan disana juga aku kehilangan senja" ucap Dev."Kamu hanya kehilangan sosoknya bukan Hatinya.. karena Hatinya Senja selalu ada disini" sahut Aurel memegang dada Dev.
Dev tersenyum menatap senjanya "pulang yuk" ucap Dev memakaikan helm ke kepala Aurel.
"Kok pulang.. ke bukit" hardik Aurel dengan cepat.
"Iyaaa kebukit tuan putriku " jawab Dev terkekeh kadang Aurel begitu manja kadang galak kadang ngambek aaah Senjanya itu selalu saja membuat Dev gemas.

KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
Teen FictionKepadamu senja yang menciptakan debaran pertama di dadaku.. tetaplah menjadi senja yang mencintaiku selamanya. Devano Bastian