⛅⛅⛅
Aurel memandangi dev yang masih menutup mata, seakan masih enggan untuk membuka mata,
"aku kangen tatapan mata ini..tatapan yang selalu berhasil bikin hatiku menghangat" bisik aurel ketelinga dev, ibu jarinya menunjuk pelan ujung mata dev.Lalu mengenggam jemari dev, diusapnya punggung tangan itu dengan lembut. Suasana kembali hening aah rasanya semakin ia memandangi dev semakin besar pula rasa takut kehilangannya.
Senyum dev..tawa dev.. suara khas dev yang begitu memanjakan telinga.. Aurel ingin melihat dan mendengar semua itu.
Perlahan ia mengeluarkan boneka kecil pemberian dev dulu."Aku bawa ini.. kamu masih inget kan dev? Ini adalah kado terindah bagiku, kado yang gak akan bisa digantikan oleh apapun.. maaf ya dev dulu aku sempet buang khelly tapi sekarang dia udah sama aku lagi dan bakal aku jaga,,kaya kamu jaga cinta kita.." aurel bercerita seolah-olah dev mendengarkannya, ia tak peduli mata itu terpejam ia yakin dev mendengarkannya.
"aku pulang dulu yaa,, tenang aku dianter kelvin, besok aku kesini lagi" bisik Aurel pelan.
Sebelum pergi ia meletakkan boneka kecil itu di sebelah Dev.
"Dia gantiin aku jagain kamu, biar kamu slalu ngerasa aku sllu disini"
"Kalo udah bosen boboknya bangun ya sayaaaang"
Aurel tersenyum mencium kening Dev sebelum akhirnya ia melangkah keluar meski masih begitu berat ia harus kuat demi dev, sesampai diluar sudah ada kelvin yang menunggunya dan sudah ada mama Dev juga, kali ini tidak dengan suaminya karna gak bisa lama-lama ambil cuti.
"Tan kelvin anter Aurel dulu ya, nanti balik kesini lagi"
"Iya hati hati ya Vin.. Aurel istirahat yang cukup ya sayang"
Aurel tersenyum menganggukan kepala lalu mencium tangan mama dev, ia menoleh sekilas ke ruangan dev sebelum akhirnya pulang.
Hari kedua hari ketiga hari keempat dev masih enggan membuka mata,terlalu nyaman dalam tidurnya.
"Non Aurel ya?"
"Iya bik.."
"Maaf bik.. mama bima ada?"
"Waah lagi keluar kota non, ada apa ya?"
"bik..boleh minta tolong?"
"Boleh non.."
Aurel tersenyum lalu mengeluarkan sebuah kalung liontin dari tasnya.
"nitip ini ya buat orangtua bima, bilang sama mereka ini punya bima.."
"Baik non"
"makasih ya biik.. kalo gitu Aurel langsung aja ya bik, aurel masih ada urusan"
"iya non hati hati ya"
Aurel kembali tersenyum sebelum akhirnya melangkah keluar, tapi baru beberapa langkah suara bibik memanggilnya lagi.
"Non Aurel"
"Iya bik?"
"Non sayang sama mas Dev??"
"Bibik kenal Dev?" Jelas aurel terkejud.
"Heheee sedikit sih non waktu dia kesini nyariin non dulu, selain papa non, dia yang keliatan paling khawatir non, dia kayaknya sayaaaaang bgt sama non Aurel"
Aurel tersenyum merasa beruntung..aah sudah berapa orang yang bilang seperti itu.
"tapi kok waktu den bima meninggal, kalian kayak gak kenal gitu non? Tapi tetep lho dia ngeliatin non terus dari jauh"

KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
Teen FictionKepadamu senja yang menciptakan debaran pertama di dadaku.. tetaplah menjadi senja yang mencintaiku selamanya. Devano Bastian