part 21

10.8K 406 3
                                    

⛅⛅⛅

  Dev membalikan badannya saat itu ia mendapati mama aurel menatapnya seraya berkata.

  "Aurel baik baik saja..jangan khawatir ya"

Dev tersenyum meski ia tidak yakin akan hal itu,,ia tau gadis itu sedang tidak baik-baik saja entah apa alasannya dev tak tau, apa senja masih membencinya? Apakah senja tak ingin mengenal semua orang yang pernah menyakitinya? Apa senja masih butuh waktu untuk memulihkan keadaannya? Tapi chaca bilang aurel tak ada masalah apapun bahkan ia mau menemui chaca dan vano yang tempo hari menemuinya..

Aurel duduk dikoridor fakultasnya, sedari tadi ia membalas sapaan teman-temannya, sebagian juga pada kepo tentang bima ah seandainya mereka paham jika aurel tak ingin ditanya hal itu sesuatu yang membuatnya merasakan takut luar biasa dan mungkin ia tak akan pernah bisa melupakan kejadian itu seumur hidupnya,

Dari tempatnya saat ini ia melihat sosok yang tengah ia hindari itu tiduran di fakultas sebrang dengan tas sebagai tumpuan dan tangannya yang satu menutup matanya.

"Kamu sangat berarti buat aku melebihi apapun"

Kata itu terngiang kembali, kekhawatiran dev, rasa takut dev, betapa berartinya ia untuk dev..hari itu aurel merasa jika dev begitu jujur ia tak menemukan kebohongan dalam tatapan mata itu. ia percaya jika pria itu masih mencintainya aurel bisa merasakan itu, tapi ada satu kenyataan yang begitu menyakitkan,sekalipun mereka masih saling mencintai saling membutuhkan mereka tak akan bisa bersama lagi.

Hari itu juga ia menyadari betapa dev mencintainya tapi dihari itu juga aurel mengetahui jika dev dan mutiara sudah bertunangan, suatu kenyataan yang begitu menusuk relung hatinya, membuatnya harus kembali melepaskan sesuatu yang hilang dan hampir ia genggam kembali. ia harus melepaskan sesorang yang sejujurnya menjadi pusat bahagianya, sesorang yang mengenggam utuh  hatinya, sesorang yang memiliki kekuasaan penuh atas perasaannya.

Aurel tak mau mengambil dev dari wanita berhati lembut itu, bagaimanapun mutiaralah yang lebih dulu memiliki dev, ia harus menjauhi dev memudarkan rasa diantara mereka membuat dev melupakannya agar perasaan dev tak terbagi agar hanya ada satu orang dihati pria itu hanya mutiara bukan dia.
Dev tak bisa mencintai dua wanita dalam hidupnya, dev sudah memilih mutiara dan ia tak punya hak untuk kembali masuk kelingkar itu.

Aurel tak membenci dev justru hatinya jatuh kembali kepada pria itu  tapi ia cukup tau diri posisinya saat ini.. ia mencintai pria beralis tebal itu, ia begitu nyaman berada didekat pria itu, bahkan ia tak tau apakah dengan terus menghindari pria itu ia bisa melupakan dev, entahlaaah..tapi inilah yang harus ia lakukan untuk dev, mutiara dan dirinya yang terjebak dalam cinta rumit.

  "Monyeeeeeet kebiasaan bgt telpon gue gak diangkat" kelvin datang menggebrak kursi yang sedang ditiduri dev.

  "Brisik" hanya itu balasan dari dev ia kembali memejamkan matanya tak menghiraukan kelvin yang nampak ngos-ngosan.

  "Bangun nyeet" kelvin mengatur nafas.

  "loe bisa diem gak? Atau milih gue lempar ke fakultas loe"

  "Loe pikir loe hulk" balas kelvin.

  "udah ah ini lebih penting " sambung kelvin tapi tetap tak dihiraukan oleh sahabatnya.

  "bimaa nyeeeeeeet"

Mendengar nama itu seketika dev mengangkat tangannya yang menutup kedua matanya.

  "keparat itu kenapa? Udah sadar?" Tanya dev langsung bangun sejak hari itu ia tak pernah mau menyebut nama bima justru diganti menjadi keparat.

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang