Aurel memeluk Dev dari belakang yang tengah berdiri diperkarangan rumah,menyandarkan kepalanya ke punggung, entahlah... semenjak pulang dari makam tadi perasaan Aurel menjadi sensitif ia merasa begitu menyayangi Dev dan hanya ingin memeluk pria itu tanpa perlu berkata apapun.
Dev spontan ingin memutar tubuhnya kearah belakang namun seperti di tahan oleh gadis itu dan akhirnya Dev pun menurut memilih mengelus tangan Aurel yang melingkar ditubuhnya.
Membiarkan Aurel memeluknya hingga lama, ia paham pasti ada gejolak rasa yang ingin di sampaikan oleh senjanya melalui bahasa tubuh saat ini.
Benar saja Setelah dirasa cukup Aurelpun melepaskan pelukannya, kini Dev baru memutar tubuhnya hingga ia bisa menatap wajah senjanya. Ditangkup wajah Aurel dengan kedua tangan di pandangi sejenak lalu tersenyum di cium pelan kening Aurel.
"mandi ya abis ini kita pulang, biar nyampe rumahnya gak kemaleman" ucap Dev mengelus pelan bahu Aurel yang dibalas anggukan bersamaan dengan seulas senyum.
Sehabis mandi Aurel keluar kamar mendapati Dev tengah tiduran diatas pangkuan mamanya. Kadang Rasanya lucu melihat sisi lain Dev yang manja terlebih selama ini pria itu selalu menjadi benteng yang melindunginya.
"Senja.. udah mandinya?" ucap mama Dev, spontan Dev pun mendongak ke atas.
Aurel tersenyum simpul seraya berkata "Dev manja ya tan"
"iyaa.. kalo lagi kumat manjanya ngalahin cewek." jawab Mama Dev tertawa.
"ada yang cemburu tuh maa.." sahut Dev tak mau kalah.
"siapa yang cemburu" bantah Aurel.
"Bilang aja mau juga kan di manjaa" sahut Dev.
"Diihh enggak"
"Enggak salah"
"Kenapa jadi aku sih, kan kamu"
"Kamu.. iya kamuu" sahut Dev menirukan gaya salahsatu stand up comedy di TV.
"Orang kamu"
"Enggak ah kamu ajaa"
"Diihh.. kamu tu"
"Iyaa deh aku." Sahut Dev mengalah lalu kembali berucap dengan santai "iya aku sayang kamu" ucap Dev membuat Aurel salting terlebih ada mama Dev di sini.
"Deev" ucap Aurel pelan, bukannya berhenti Dev malah mengerlingkan sebelah matanya lalu menjulurkan lidahnya..
"Udah udah kalian ini lucuuu" ucap mama masih dengan tawa, ia merasa senang dengan apa yang terjadi barusan, rasanya sudah lama rumah ini tak ada candaan seperti itu, dulu selalu ada teriakan manja mutiara ketika bersama Dev.
"Pulangnya naik mobil aja Dev soalnya mendung takut ujan" ucap Papa yang baru saja bersantai di halaman depan.
"Iyaa paa" jawab Dev bangun menoleh kearah jendela dan benar saja mendung sudah gelap.
"Yaudah siap siap gih" ucap mama membelai rambut Dev sejenak sebelum akhirnya Dev beranjak dari sofa.
"Bentar ya" ucap Dev kepada Aurel gadis itu hanya mengangguk pelan.
Lima belas menit setelahnya Dev sudah berganti pakaian mereka pun pamit untuk balik jakarta.
"Dev ati-ati gak usah ngebut, Aurel kalo Dev ngebut cubit ajja" pesan papa dengan nada bercanda.
"Paah kayak anak kecil aja dicubit" sahut Dev.
"Kalo udah sampe kabarin rumah" tambah mama.
"Besok kesini lagi ya sayang, salam buat mama papa" ucap Mama mencium pipi Aurel.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
Teen FictionKepadamu senja yang menciptakan debaran pertama di dadaku.. tetaplah menjadi senja yang mencintaiku selamanya. Devano Bastian