Dev terbangun dari tidurnya dengan nafas terengah-engah, air digelas yang berada diatas meja samping ranjangnya segera ia teguk sampai habis,,keringat dingin mengumpul di keningnya.
"Senjaaaaa" ucapnya lirih.
"Untung cuma mimpi" tambahnya lagi menyenderkan kepalanya ke dipan ranjang kasurnya.
Sejenak memejamkan mata lalu menarik ponselnya yang tergeletak diatas meja memencet aplikasi warna hijau.
Senja : aku udah kok..kamu ganti baju dulu..abis itu makan 22:00
Senja : Deev.. 22:28
Senja : Dev? 22:34
Senja : kamu ketiduran ya? 22:53
Senja : Ya udah yang nyenyak ya Pak bos 23:11
"Pantesan mimpiin senja.. gue ketiduran"
Benar saja ia ketiduran bahkan masih memakai baju kerja, Dev beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi lalu menarik asal kaos dilemari. Perutnya ikut bangun menyuarakan jika lapar dengan masih malas Dev barjalan menuju dapur membuka kulkas mengeluarkan satu kotak brownies yang dibawakan oleh Senja tempo hari dibawanya ke kamar.
"Kalo ada senja pasti gue sekarang lagi ditemenin makan sama dia"
Tiba-tiba Bibir Dev tersenyum, matanya terpejam membayangkan jika saat ini Senja tengah berada disampingnya, tersenyum manis atau bahkan memeluknya dengan mesra.. aah betapa indahnya hari hari setelah mereka menikah nanti, pasti rumah ini akan ramai oleh teriakan manja senjanya, tentunya ia jug bakal lebih sering menggoda Senja menciptakan rona merah dipipi Senja dan semua akan berubah lebih berwarna bukan..
Setiap pulang kerja ada yang menyambutnya dan yang paling ia tunggu adalah ketika bangun tidur ia mendapati Senja tengah tersenyum didepannya.Dev berkelana dalam imajinasinya hingga akhirnya ia terlelap kembali tanpa disadari."Deeeevv"
Suara lembut itu berhasil membangukannya dari tidur.
"Senjaaaa" Dev langsung membuka matanya saat itu juga ia mendapati seseorang tengah membuka horden jendela kamarnya Dev sangat mengenali sosok wanita itu.
"Mamaaaa" ucap Dev pelan ia sedikit kecewa karena ia pikir tadi itu senja.
"Kamu mimpiin senja ya?" tanya mamanya tersenyum teringat Dev memanggil nama Senja, segitu cintakah putranya ini terhadap gadis itu.
Dev hanya mengucek keduamatanya lalu kembali menjatuhkan tubuhnya ke kasur.
"Bangun sayaaang.."
"Mamaa jam segini kok udah nyampe..dari bogor jam berapa?"
"Sebelum subuh" jawab mama singkat.
"Ayoo mandii... mau kerumah senja enggak?"
Seketika Devpun langsung kembali bangkit,.
"Jadi hari ini kita kesana?"
"Iyaa dong secepatnya malah lebih baik.. Papa yakin kamu juga pengennya gitu kan" papa yang sudah berada di ambang pintu menyahut.
Dev tersenyum lebar, tanpa disuruh lagi ia bergegas menuju kamar mandi. Sedangkan kedua orangtuanya hanya mampu tertawa melihat antusias Dev."Persis kayak Papa waktu muda" celoteh mama masih dengan senyuman dibibir.
"Laki-laki harus kayak gitu, anak gueee" jawab Papa menyeringai bangga.
"Buah emang gak jatuh dari pohonnya"
"Tapi sisi lembutnya kayak kamu.." puji Papa.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
Teen FictionKepadamu senja yang menciptakan debaran pertama di dadaku.. tetaplah menjadi senja yang mencintaiku selamanya. Devano Bastian