Aurel memejamkan matanya, ia menyukai cara Dev memperlakukannya, cara Dev mencintainya dengan benar, sebuah kecupan mendarat di kening lalu turun ke matanya.
Lalu.."Jadi Istriku ya"
Kata singkat itu mampu menciptakan gemuruh hebat didadanya, menyelami relung hatinya paling dalam, membawanya terbang tinggi.
Wanita mana yang tak ingin menikah dengan seseorang yang telah mengambil seluruh hatinya, sesorang yang telah menjadi bagian dari kisahnya, seseorang yang ingin ia cintai sampai nanti. Seseorang yang telah ia percaya akan menjaganya dengan sepenuh jiwa dan seseorang itu saat ini menawarkan Aurel untuk mewujudkan segala angannya menjadi nyata.
Aurel tak menjawab ia justru menangis di pelukan Dev,seakan kata tak sanggup mewakili, sejak awal ia sudah jatuh kepada pria ini, sejak awal hanya pria ini yang berhasil membuatnya nyaman.. maka hal bodoh jika Aurel menolaknya.
Dev tersenyum, meski baru menginjak usia 22 tahun Dev yakin dengan langkah ini, bersama dengan Senja ia percaya semuanya akan berjalan selaras, ia ingin membahagiakan gadis ini, ingin menjaga gadis ini, ingin menghabiskan seluruh sisa hidupnya bersama gadis ini, melewati hari tua bersama seseorang yang ia panggil Senja.
Ya dia adalah Senjanya Dev.
•••
"Mamaaaa" ucap Aurel memeluk mamanya yang sedang menyiram bunga di halaman samping.
"Udah pulang sayaaang.. Devnya mana?"
"Dia langsung balik ada rapat dadakan di kantor huuh" jawab Aurel masih bergelendot manja "padahal kan ini minggu" tambahnya lagi.
"kamu ini manjaa banget ya sama Dev" sahut mama tersenyum, bukan tanpa Alasan Mamanya bicara seperti itu tapi karena memang sering putrinya ini merajuk kepada Dev ini itu, lucunya lagi Dev selalu menuruti itu,,Dev selalu sabar dan tenang menyikapi Aurel. Bahkan jika Aurel marah ia masih bisa begitu tenang, tatapan matanya pun selalu meneduhkan jika menatap Aurel.
Selama ini Mama Aurel diam-diam memperhatikan hal-hal kecil sederhana yang dilakukan Dev namun begitu luas maknanya.. Ia yakin putrinya tak salah memilih Dev, dan Ia pun percaya Dev sudah mencintai Aurel melebihi dirinya sendiri.
"Maa... kalo aku nikah sama Dev tahun ini gimana?"
Sejenak mama Aurel terkejud mendengar pertanyaan putrinya.
Menikah?
Umur mereka baru 22 tahun, dan baru tunangan sekitar 2 bulan lalu.
Tapi mungkin kalo bukan Dev calonnya akan beda ceritanya, ini Dev mantu idaman bagi Mama Aurel.. ia tak pernah meragukan keseriusan Dev terhadap putrinya."Disini rupanya dua wanitaku" Sahut Papa yang sudah berdiri di pintu samping,
"Papaaa"
pria itu berdiri dengan dua tangan disaku celana dan tersenyum. Aurel yang tadinya memeluk mamanya dari belakang langsung berlari menghampiri papanya, dipeluk dengan erat terlebih sudah dua minggu papanya keluar kota dan hari ini baru pulang.
"Kangeeeeeen" ucap Aurel.
"Udah mau nikah masih begini" protes papa karena Aurel memeluknya seperti anak kecil.
"Jadi kapan keluarga Dev mau dateng kesini?" Tanya papa dengan nada menggoda, justru membuat pipi Aurel merona seketika terlebih jantungnya yang berdetak tidak terkontrol.
"Papa nguping yaaa" protes Aurel.
"Yakin nikah muda?" Goda papa.
Aurel mengangguk pelan.
"Papa gak yakin" jawab papa membuat mimik wajah Aurel berubah drastis "kalo bukan dev orangnya haha" lanjutnya lagi menyeringai lepas ketika berhasil menggoda putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
Teen FictionKepadamu senja yang menciptakan debaran pertama di dadaku.. tetaplah menjadi senja yang mencintaiku selamanya. Devano Bastian