Part 20

12.5K 530 3
                                    

⛅⛅⛅

        Dev keluar kamar setelah memastikan aurel sudah tenang dan kembali tidur lagi, meski ada rasa khawatir akan trauma yang dialami gadis itu ia berharap aurel dapat melewati dengan baik, bisa melawan rasa trauma pada dirinya sendiri.

Pintu kamar dibiarkan terbuka sedikit agar ia bisa memantau keadaan senjanya, sekali lagi menatap kearah senja yang terlelap dibawah selimut sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya keruang tengah ada vano dan ayahnya sudah bangun bahkan vano sudah mandi dan memakai bajunya sebagai ganti.

"Kelvin udah balik?" tanya dev saat samar-samar mendengar suara sahabatnya itu dari arah dapur sedang berbicara dengan mamanya, kelvin memang sudah dianggap anak sendiri dirumah ini jadi itu sudah hal biasa.

"udah.. sekitar limabelas menit lalu" jawab papa dev.

"Gimana aurel dev?" Tanya kelvin yang kini sudah berada dibelakang dev ditangannya memegang pisang goreng tinggal setengah, setengahnya lagi berada di mulutnya lalu duduk disebelah dev.

"Kacau" jawab dev singkat.

"pasti trauma bgt" sahut kelvin yang kini mengambil tissue dimeja untuk mengelap mulutnya.

"moga aja dia bisa nglewatin ini" tambah papa dev.

"o yaa tadi bokap aurel telpon katanya istrinya udah sadar dan udah dalam kondisi normal,,dia tadi nanyain aurel, udah gue jelasin sih.. katanya telpon loe berdua gak diangkat angkat" ucap vano memandang keduanya bergantian.

"Hp gue mati" jawab dev.

"Gue ketiduran di taxi"

"Aurel masih tidur dev?" Tanya papa ambil suara.

"masih pah.. tadi sempet bangun dia masih shock bgt kayaknya,, sekarang tidur lagi" jelas dev.

"ya udah pulang jakartanya nunggu dia bangun aja" mama dari arah dapur meyahut dengan membawa sepiring pisang goreng.

"harus habis ya ini,, tante udah goreng banyak" ucap mama dev dijawab antusias oleh kelvin.

"Devv.. kamu mandi dulu.. keliatan capek bgt nak" ucap mama mengambilkan dev handuk dan meletakannya ke bahu anak tunggalnya.

Dev langsung berdiri, sebelumnya ia kembali melewati kamar tempat aurel tidur melihat dari celah pintu yang terbuka dan posisi aurel masih sama, semoga kali ini nyenyak tidurnya itu harapan dev.

Sedangkan keempat pasang mata yang memperhatikan dev serentak tersenyum, melihat begitu besar kekhawatiran dev terhadap gadis itu.

Satu jam berlalu..
Orangtua Dev sudah pergi setengah jam yang lalu karna ada acara dari kantor dan sudah dijadwalkan jadi tidak bisa diundur. Kelvin ijin pulang kerumahnya, sedangkan vano kembali tidur di ruangtamu mungkin karna memang terlalu capek dari kemaren terlebih masih gerimis cuaca sangat mendukung untuk memanjakan mata tapi itu tidak berlaku bagi dev, sedari tadi ia hanya tiduran diruang tengah matanya terpejam tapi pikirannya kesana kemari tak karuan. Hingga saat ia membuka mata mendapati aurel sedang berjalan kearahnya dengan gerak cepat dev menghampiri aurel.

"udah bangun"

"aku mau pulang.. pengen ketemu papa mama"

"iyaa.. abis ini kita pulang ya.. masih pusing enggak?"

Aurel menggelengkan kepalanya, ia kembali tak berani menatap mata pria disampingnya saat ini.

"mau ngomong sama mama?" Tawar dev lembut.

"aku telponin ya..tadi nanyain kamu tapi kamu masih tidur" tambah dev lalu meraih ponselnya yang tergeletak diatas meja memencet nomor yang dimaksud, tak perlu menunggu lama suara lemas disebrang sana langsung menyahut.

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang