1. If We Loves Again

5K 439 18
                                    

Story ini dipindahkan dari work sebelah, agar akunku terlihat lebih rapi, jadi digabungkan.
Story ini ikut event "Chansoo Birthday Festival"
27 Nov 2017 - 12 Jan 2018

•C H A N S O O*
Song by: Chen-Chanyeol Cover - If We Loves Again.

Mulmed Song by: LCD Soundsystem -  New York, I Love You But You're Bringing Me Down.

Chanyeol memainkan pulpennya sembari mendengar arahan dari Mr. Mark, sutradara dari film yang akan mereka garap. Chanyeol sendiri bertindak sebagai komposer musik dari proyek film ini. Mereka akan membuat film kelas dunia, yang direncanakan masuk box office.

Ini adalah proyek terbesar Chanyeol. Jika film ini sukses, maka kemungkinan besar karyanya juga sukses, dan namanya akan semakin bersinar. Sebelumnya Chanyeol hanya berperan di karya-karya musikal itupun hanya di New York saja. Mark yang menemukan Chanyeol pada saat menonton pertunjukan theaternya. Chanyeol tidak akan melepaskan kesempatan ini.

"Kita akan kedatangan tamu spesial dari Korea Selatan sebagai aktor pendukung dalam film ini." Ujar Mark memecah lamunan Chanyeol.

"Korea Selatan?" Tanya Chanyeol akhirnya terfokus. Karena meeting kali ini lebih memberi arahan kepada aktris, aktor dan kru. Sang komposer mendapat bagian menciptakan musik dan efek agar film ini terlihat lebih menarik.

"Ya. Tapi sepertinya kau tidak mengenalnya Mr. Park. Karena beliau tidak tinggal di Amerika."

"Siapa namanya?" Tanya Chanyeol, barangkali dia mengenalinya.

"Mr. Do. Do Kyungsoo. Dia tidak terlalu terkenal di negaranya karena bukan aktor atau idol. Tapi dia cukup sering berperan dalam aksi theatrikal. Dan aktingnya cukup memukau." Jelas Mr. Mark dengan aksen britishnya.

Mark memang berasal dari Irlandia, sama seperti kru atau seluruh yang terlibat dalam pembuatan film ini, berasal dari berbagai negara yang direkrut karena memiliki potensi dan bakat.

Chanyeol terdiam. Do Kyungsoo? Nama itu sungguh tidak asing baginya. Bahkan nama itu pernah mengisi hidupnya. Kalau saja dia tidak salah orang, dan ini adalah Do Kyungsoo yang dimaksud.

Flashback on...

Chanyeol merapikan barang-barangnya setelah memasuki asrama barunya. Pertama kalinya dia menginjakkan kaki di New York, Amerika. Dia sangat senang karena diterima di Juilliard School, sekolah seni terbaik di dunia. Sekolah yang telah melahirkan seniman-seniman kelas dunia seperti Robin Williams, Sarah Chang atau Barry Manilow.

Impian Chanyeol ini bukan tanpa alasan. Dia memiliki darah seni dari kedua orangtuanya. Ayahnya seorang komposer terkenal di Korea Selatan, sementara Ibunya aktif dalam pertunjukan theatrikal. Walaupun kakaknya memilih dunia broadcasting, tapi Chanyeol sangat mencintai musik.

Sebagai orang yang periang, Chanyeol tidak memiliki kesulitan untuk berbaur dengan orang-orang yang bukan berasal dari negara yang sama dengannya. Chanyeol langsung akrab dengan Kris, teman sekamarnya. Sudah lama menetap di Kanada, tapi berdarah China.

Selain Kris, Chanyeol memiliki sahabat dari tanah airnya, walaupun berbeda jurusan dan tingkat dengannya. Sehun dan Kai, yang mengambil tari di Juilliard School. Mereka masuk setahun setelah Chanyeol.

"Libur natal kau kembali ke Korea Selatan, hyung?" Tanya Sehun saat dia dan Kai mengunjungi Chanyeol di kamarnya.

"Sepertinya tidak, Sehun-ah. Kau tau sendiri, biaya hidup di New York mahal, dan ongkos pulang ke Korea juga mahal. Bisa-bisa aku tidak kembali kesini kalau aku pulang."

ꜱᴏɴɢ ꜰɪᴄᴛɪᴏɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang