29. Tak Pernah Ternilai

1.5K 296 33
                                    

C H A N S O O B A E K•
Song by: Last Child - Tak Pernah Ternilai.
Original Idea by: soo6112

Note: Garis miring adalah dialog atas peristiwa masa lalu.
.
.
.
__________

"Kyung... Menurutmu aku lebih cocok pakai kemeja lengan panjang atau lengan pendek?"

"Kau cocok memakai apa saja, Chan..."

"Hehehe... Aku tau. Karena aku tampan kan?"

"Terserahmu."

Pria tinggi dengan telinga lebarnya mengulum senyumnya. Dia suka sekali menggoda sahabatnya ini. Sahabat yang dari kecil selalu menemaninya.

Namanya Park Chanyeol. Tinggi 184 cm, sifatnya periang, senyumnya menawan kadang mendekati senyum bodoh. Memiliki sahabat, Do Kyungsoo. Tinggi sekitar 172 cm, pendiam, memiliki senyum menawan juga, tapi tidak terlihat bodoh.

Kyungsoo dan Chanyeol terbiasa bersama sejak kecil. Rumah mereka bersebelahan. Usia mereka pun hanya terpaut beberapa bulan. Walaupun tinggi badan dan sikap mereka jauh berbeda.

Saat ini Kyungsoo sedang berada di kamar Chanyeol atas permintaan sahabat tiangnya ini. Ini hari Sabtu, dan Chanyeol berkonsultasi pada Kyungsoo soal pakaian yang akan dikenakannya besok. Keponakannya akan dibabtis, anak dari kakak perempuannya.

"Lebih baik aku memakai warna putih atau hitam saja, Kyung? Atau warna lain?" Chanyeol masih saja cerewet meminta pendapat Kyungsoo.

"Sudah ku katakan, kau cocok mengenakan apa saja, Chan."

"Ah... Aku lupa. Itu karena aku tampan. Iya kan Kyung?"

"Terserahmu saja." Kyungsoo berbaring di ranjang Chanyeol sambil melihat Chanyeol yang memilih-milih pakaian.

"Kau cerewet tapi menggemaskan." Chanyeol mencubit pipi Kyungsoo dengan gemas.

"Aish! Sakit Yoda!"

"Masa begini saja sakit?" Chanyeol malah mencubit kedua pipi Kyungsoo dengan kedua tangannya.

"Ha! Hau hau hati hah?"

"Apa? Aku tidak mengerti." Chanyeol tidak melepaskan cubitannya.

Jangan lupakan kalau Kyungsoo adalah seorang laki-laki. Sedikit mengeluarkan tenaganya, Kyungsoo sudah bisa melumpuhkan Chanyeol. Tangan Chanyeol diputarnya kebelakang punggungnya hingga pria tinggi itu meringis kesakitan.

"Aishh... Ampun... Ampun... Soo..."

"Janji tidak akan mencubit pipiku lagi?"

"Mana aku bisa... Pipimu itu magnet bagiku. Aku tidak bisa tidak mencubitnya."

"Aaarrggghh..." Chanyeol meringis saat Kyungsoo mengunci tubuhnya dengan kedua kakinya.

"Kau berjanji, atau mati di tanganku."

"Hahaha... Iya-iya... Aku berjanji..." Chanyeol tidak berdaya tapi lucu melihat sahabatnya ini yang sangat galak.

Kyungsoo pun melepaskan kunciannya. Dia berbaring disamping Chanyeol yang tak berdaya. Merasa puas bisa menghukum manusia tiang yang kerap mengganggunya ini.

ꜱᴏɴɢ ꜰɪᴄᴛɪᴏɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang