Rian melajukan mobil yang dia kendarai yang aku tidak tau mobil itu milik siapa. Nanti kutanya bunda.
4 pangilan tidak terjawab "kang somay" ketika aku membuka handphone ku dan baru menyadari bahwa handphone ku hanya mengunakan mode getar. Jujur aku tidak enak dengan Topic tapi disini aku ingin memanfaatkan waktu ku bersama Rian. Tak lama Topic menelpon lagi.
"Hallo"kujawab dengan rasa bersalah karena dari tadi pagi dia menelpon ku tapi tidak kujawab.
Kilirik Rian dibangku mengemudi sedang memperhatikan ku mungkin dia penasaran aku berbicara dengan siapa.
"Gua nelponin lu dari tadi. Lu baru banggun??" Topic menelpon dengan nada cemas.
"Aku pulang kerumah kan long weekend sayang kalo gak pulang" jawab ku jujur walau pun ada yang lain selain itu.
"Iyaudah. Salam sama bunda. Pulang kapan ??"
"Kemungkinan besok malam"
"Iyaudah hati hati nanti kalo sempat gua jemput"
"Iya makasih" dan saat itu lah telpon dengan Topic terputus.
Rian masih diam saja tidak bertanya, tidak merilik, tidak menenggok tapi dapat kepastikan dia bernafas.
"Tempatnya masih jauh yan" kataku membubarkan keheningan yang aku tidak ingin kan saat bersama Rian.
"Udah deket kok"
"Yan laper" kataku sambil memelaskan muka ku.
"Kan tadi udah sarapan"
"Kan udah dikeluarin pas mandi"
"Iyaudah nanti sebelum nonton makan dulu" kata Rian dengan wajah yang datar.
Sebenarnya aku ingin bertanya tentang hubungan dia sama perembuan itu. Yang aku sendiri tidak tau namanya. Yang jelas dia pacar Rian. Tapi gak berani karena Rian tidak membahas yang laen selain soal kita.
"Mau makan apa??"katanya sambil mengandeng tanggan ku.
"Pilihin yang enak kan di traktir"
"Lagi ??" Katanya dengan muka serius.
"Apanya yang lagi?"
"Traktirannya"
"Iya lah sampe uang lu abiss"kataku sambil tersenyum.
"Iyaudah ayok" katanya sambil tertawa.
Aku berharap waktu ku berhenti sebentar saja. Berhenti saat aku bersama Rian. Ini membuat ku cukup bahagia. Terimakasih tuhan.
Aku dan Rian nonton flim action karena Rian tidak suka flim romantis katanya alay. Didalam bioskop Rian bilang pada ku :
"Kenapa penjahat selalu mati yaa ?? Kenapa gak tobat aja"
"Kalo tobatnya buaya kan percuma yan" jawabku atas pertanyaan dadakkan dari dia.
"Iya sih. Tapi gua gak buaya kan ??"
"Egak kok kan tetep dihati" jawab ku asal saat Rian bertanya tadi.
Lalu tiba tiba Rian bersandar dipundak ku. Jantung ku seakan 100x berdetak lebih kencang. Aku tidak pernah merasakan hal ini sebelumya.
"Aturan cewek yang sandaran" kata ku sambil memengang kepala Rian.
"Kenapa harus cewek ?? Cowok juga butuh sandaran"
"Walaupun polisi??"
"Polisi juga manusia" katanya kemudian tertawa yang meletakan kepala ku dipundaknya. "Gantian" katanya.
Jantung ku yang tadi berdetak 100x sekarang seakan berhenti benar benar ingin berhenti disaat seperti ini. Sekali lagi aku berterimakasih untuk hari ini.
Sampai flimnya habis aku tetap bersadar dipundak Rian. Aku liat Rian sedang mambalas chat dihandphonenya. Tidak tau untuk siapa. Yang terpenting dia bersama ku sekarang. Disini.Setelah nonton Rian mengajak ku makan lagi. Tapi ku tolak karena masih sangat kenyang. Tak lama dari itu dia mengajak ku pulang. Kecewa sih karena kurang lama waktu bersamanya. Dia masih asik dengan membalas chat dari handphonenya itu yang kuyakini sekarang itu adalah pacarnya.
"Yok pulang" sambil memasukan handphonenya ke kantung celana.
"Iya"
"Kenapa??"
"Apanya?" Karena bingung yang ditanyakan oleh Rian.
"Kenapa Bete mukanya. Gak suka flimya??"
"Suka"
"Terus kenapa?" Sambil membayar parkir dimelirik kearah ku.
"Pengen maen lagi" jawabku asal.
"Nanti malam gua kerumah lu deh maen lagi" sambil melihat kearah kanan jalan " sekarang gua lagi ada urusan" kata Rian.
"Iya" jawab ku singkat.
Sebenarnya aku sannggattt senang hari ini. Tapi ku tutupi dari Rian. Aku sudah tidak lagi merindu seperti biasanya. Aku sudah tidak lagi membohongi siapa pun hari ini karena bersama dia. Rian. "Terimakasih Rian" kataku dalam hati

KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh dan cinta
Teen FictionJatuh itu sakit,cinta itu indah. maka jangan bermain cinta kalo tidak mau jatuh. . . . Aku masih disini masih menunggu kamu, kamu yang tak akan pernah kembali. . . . Kamu yang tak akan pernah tau bahwa ada seseorang yang mencintai mu lebih dari diri...