Saat aku sampai rumah, Rian sudah duduk dikursi depan rumah ku lalu berdiri setelah melihat ku. Mengabaikan nya yang memanggil manggil nama ku.
"Bunda mana?" Tanya ku pada Rian saat tau tidak ada orang dirumah.
"Keminimarket bentar."
Aku langsung masuk kamar ku dan menguncinya sesaat Rian menjawab pertanyaan ku tadi.
"Tiar maaf." Kata Rian didepan pintu kamar ku sambil mengetuknya.
Aku Diam.
"Tiar buka kek. Eelaaahh." Katanya frustasi.
Aku Diam.
"Tiar iyaudah lu mau apa ?? Lu mau kita gak ketemu lagi ??? Lu mau kita gak hubungan lagi ?? Iyaudaah."
Aku Diam.
Aku menanggis sejadi jadinya mendenggar apa yang Rian bilang dibalik pintu kamar. Bukan Rian bukan itu yang aku mau !! . Aku juga binggung pada diriku sendiri, Maunya apa sih dia sebenarnya ???. Aku juga binggung terhadap prilaku Rian akhir akhir ini.
"Tiar gua tau lu. Lu bukan cewek yang lari dari masalah lu."
"Pulang aja sana gua males liat muka lu." Kata ku berterikan agar Rian mendengarnya.
"Tiar keluar bentaaarrrr aja."rayu Rian masih dengan ketukan pintunya.
Aku menghiraukan Rian, mulai merasa lelah atas apa yang aku pikirkan. Terlelap dalam tidur dengan sisa air mata, ku rasa itu lebih baik dibandingkan dengan pikiran ku yang melayang layang jauh entah kemana.
"Tiarrr."
Suara dibalik ketekukan itu membangunkan tidur ku. Tunggu. Itu bukan Rian !!
"Irma ??." Dengan suara khas orang habis menanggis aku berjalan menuju pintu untuk membukanya.
Irma memeluku sesaat setelah aku membukakan pintu untuknya. Lalu membawaku kembali duduk diatas kasur yang menjadi saksi tangisan ku. Mata ku mulai berair lagi, pikiran ku mulai melayang lagi.
"Tadi Rian kerumah. Dia udah cerita tentang masalah lu sama Rian. Dia khawatir sama lu Tiar." Irma memulai pembicaraan, dengan satu tanggannya mengusap usap dipunggung ku.
"Gua binggung ma, gua juga gak tau kenapa rasanya gini banget. Gua merasa bersalah sama Topic, setiap ketemu Rian gua gak bisa nahan perasaan gua, gua selalu hanyut dalam perasaan gua. Tapi tadi Rian bentak gua ma." tangisan ini lagi lagi pecah. Tiar tidak bisa menahannya.
"Lu tau gak sih Ti ?? Harusnya semuanya ini gak akan jadi seribet ini kalo lu jujur sama Rian. Sekarang gua kasih lu 2 pilihan. Pertama, jujur sama Rian tentang perasaaan cinta lu yang udah lama ini. Kedua, Lu lupain Rian, biarin Rian bahagia sama pilihannya ." Irma diam sejenak lalu melanjutkan ucapannya. "Topic terlalu baik untuk terus lu sakitin Ti, Mungkin sekarang dia gak tau tapi nanti gua yakin Topic akan tau. Dan setelah Topic tau lu akan kehilangan semuanya, Rian atau Topic."
"Topic mau ngelamar gua ma." Kata ku sambil memikirkan perkataan irma tadi.
"Serius tii?? Seserius itu Topic sama lu ???." Dengan muka serius ucapan itu keluar dari mulut Irma.
"Iya. Tapi gua belum ngasih dia jawaban."
"Udah lah, lu mau nunggu apa lagi sih hah ?? Pilihan lu cuma 2, JUJUR atau TINGGALKAN."
"Gua gak mau kehilangan Semuanya. Semuanya sama berartinya dihidup gua sekarang, mereka punya tempat tersendiri dihati gua ma."
"Lu egois ti !!!." Kata irma dengan nada meninggi.
"Iya gua tau gua egois, gua serakah tapi gua bisa apa ??? Bertahun tahun gua pura pura sama Topic. Bertahun tahun gua nahan perasaan gua sama Rian. Terus sekarang gua harus apa ??? Apa gak ada satu orang pun di dunia ini yang bisa ngertiin perasaan gua !! Atau ada orang lain yang mau menggantikan posisi gua ?? Ada ??."
Irma memuluk ku. Aku terus terisak dalam tanggisan ku. Malam ini semua rasa, semua kekecewaan, semua penghiyanatan, semua keegoisan melempur jadi satu tanggisan.
"Gua ngerti kok Ti, maaf yaa gua cuma gak mau lu binggung sama diri lu sendiri, gua cuma gak mau liat lu tambah sedih lagi." Suara halus irma terdenggar dibalik pelukannya.
"Lu tidur sini aja ya ma ??."
"Iya gua telpon orang rumah dulu. Nanti gua tidur disini.".
Irma sudah tertidur disamping ku. Tapi tidak dengan ku. Pikiran ku terus berjalan susah untuk dihentikan. Aku meraih handphone ku sudah dari tadi kemarin aku mengabaikannya. 4 panggilan dari "kang somay" 9 chat dari "kang somay".
"Sayang udah sampe rumah ?? Salam ya sama bunda, ayah terus arif" 22.16 kemarin.
"Sayang aku berangkat kerja dulu ya 💋" 7.20 wib.
"Sayang kamu udah makan ?" 12.05 wib.
"Sayang aku udah sampe rumah ❣️" 17.46 wib.
"Tiar kok aku telpon gak diangkat ?? Kamu baik baik aja kan ?? Aku khawatir!!" 18.00 wib
"Sayang....." 18.05 wib
"Kamu jangan lupa makan terus sholat yaa" 18.30 wib
"Aku kangen Tiar "19.45 wib.
"Kamu kapan pulang ? Nanti aku jemput yaa?" 21.45 wib.
"Maaf." Kata ku dalam hati sesudah membaca semua pesan dari Topic. Air mata itu berhasil lolos lagi dari tempatnya. Benar kata Irma Topic terlalu baik untuk disakiti. Aku membayangakan bagaimana kalo Topic sama seperti mantan mantannya yang tidak membalas 1 chat saja bisa marah luar biasa. Tapi Topic beda, dia sabar menunggu ku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh dan cinta
Genç KurguJatuh itu sakit,cinta itu indah. maka jangan bermain cinta kalo tidak mau jatuh. . . . Aku masih disini masih menunggu kamu, kamu yang tak akan pernah kembali. . . . Kamu yang tak akan pernah tau bahwa ada seseorang yang mencintai mu lebih dari diri...