Aku sudah kembali, kembali kedunia ku. Dunia yang nyata. Dimana tidak ada kebohongan disini.
"Kamu sudah sampe nak?" Tanya bunda dibalik telpon.
"Sudah bun, ini langsung mau kekantor".
"Tiar..."
"Bun, percaya sama Tiar. Kali ini beda, ini bukan lagi sebagai pelarian Tiar Tapi ini adalah dunia Tiar. Bunda tenang aja ya. I love you Bun".
"Love you to nak".
Kembali kesini seperti 360 derajat berbeda saat aku kembali kerumah. Semua orang masih sama. Masih menyambutku dengan hati yang sama.
"Tiarrr onde mande akhirnya pulang juga kamu". Sambutan dari suara Bella didalam loby.
"Kangen banget dengar suara berisik mu bel". Balasku yang berlari memuluknya.
"Tiar aku mau juga di peluk". Kata johan yang berdiri disamping bella.
"Enak saja. Bukan Muhrim gak boleh". Jawab bella dengan lantang.
"Sudah sudah, kalian ini bertengkar terus awas jodoh".
"Amit amit jodoh sama Johan. Yang benar saja kalo bicara".
"Oh ya Bel gimana tender kita sama perusahaan Topic?"
"Topic ?" Mimik wajah bella berusaha seketika.
"Maksud ku bapak Topic".
"Oh. Berhasil dia mau investasikan sebagian perusahaannya pada kita, Tapii".
"Tapi apa ?".
"Ada hubungan apa kamu sama bapak Topic itu ?"
"Rekan kerja". Jawabku benar.
"Maksudku bukan sekarang tapi sepertinya kalian sudah saling kenal, cerita lah sedikit".
"Teman".
"Bohong".
"Benar". Jawabku yang langsung meninggalkan Bella mematung ditempatnya.
Ruanganku. Masih sama Indahnya. Terpampang jelas poto keluargaku diatas meja kerja. Belum sampai 1 bulan aku sudah merindukan mereka lagi.
"Tiar Mr.Hanz titip pesan buat mu. Katanya jatah cutimu tahun ini sudah habis". Kata Johan diambang pintu.
"Iya aku tau".
Johan masuk tanya permisi dan duduk tepat didepan ku "Baru sajo pulang kerumah, sekarang sudah melamun lagi".
"Han, kamu pernah gak sih jatuh Cinta sama sahabat sendiri?"
"Pernah".
"Sampe pacaran ?" Tanya ku antusias.
"Iya lah. Kenapa memangnya ?"
"Sampe sekarang?"
"Engak lah sudah putus mangkanya sekarang aku menjomblo"
"Tapi masih sahabatan ?"
"Ya egak lah. Mana ada yang namanya mantan pacaran jadi sahabat".
"Tragis". Jawabku yang sebenarnya mengambarkan hidupku melalui cerita johan.
"Kamu suka sama sahabatmu ?"
"Udah sana keluar gua mau kerjaaaa". Jawabku yang mendorong tubuh Johan agar keluar.
"Alah, mana ada kerjaan. Kerjaan mu sudah aku dan bella yang selesaikan. Bilang saja kalo kamu sedang jatuh cinta sama sahabatmu sendiri".
"Johaannnn keluar". Teriakku kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh dan cinta
Teen FictionJatuh itu sakit,cinta itu indah. maka jangan bermain cinta kalo tidak mau jatuh. . . . Aku masih disini masih menunggu kamu, kamu yang tak akan pernah kembali. . . . Kamu yang tak akan pernah tau bahwa ada seseorang yang mencintai mu lebih dari diri...