16. Jatuh dan Cinta

4.3K 90 0
                                    

"Happy anniversary 1 tahun sayang"katanya sambil mengecup pucuk kepala ku.

"Makasih sayang"kataku sambil mengambil buket bungga mawar merah yang diberikan untuk ku.

Hari ini Topic mengajak ku Dinner dicafe yang sama pada saat dia bertemu dengan ku lalu menyatakan perasaaannya.

Aku terkejut dengan isi kotak jam tangan yanga da diatas meja itu.

"Suka gak?"tanya Topic

"Suka banget. Makasih kang somay kesayangannya Tiar"aku tersenyum melihat wajahnya yang ikut tersenyum kepada ku.

"Maaf ya belum bisa jadi cowok yang baik buat Tiar"

"Kamu lebih dari baik Topic"kata ku sambil memengang genggaman tanyanya ditangan kiri ku.

Selesai makan Topic cerita bahwa dia harus ikut bossnya keluar kota dan akan berangkat dijam penerbangan terakhir hari ini, kira kira pukul 10 malam. "Cuma 1 minggu" katanya. Lalu aku juga cerita kalo aku mau kebandung besok jalan jalan sendiri "cuma 3 hari" kataku.

Topic bekerja disalah satu perusahaan yang bertepat dibandara Soekarno Hatta sebangai Head Finance. Dia udah lulus kuliah s1. Sedangakn aku bekerja diperusahaan yang berbeda tapi ditempat yang sama bandara Soekarno hatta. Sama sama dibagian finance tapi bedanya aku karyawan biasa yang belum lulus kuliah masih semester akhir. Dia sering keluar kota biasa untuk menangih utang perusahan lain yang memiliki utang kepada perusahaannya.

"Kamu hati hati ya dibandung. Aku sayang kamu banget". Katanya sambil memegang setir mobilnya.

"Iya kamu juga hati hati yaa"kataku sambil tersenyum

Setelah makan Topic mengantar ku pulang dan langsung menuju bandara untuk check in.

"Makasih" kataku setelah sampai didepan kamar kosan ku.

"Sama sama" jawab Topic sambil mencium pipi kananku.

Aku gak ngerti kenapa aku bisa bertahan salama ini dengan Topic. Mungkin aku tidak punya kesempatan untuk harus bilang kata putus padanya. Apa mungkin aku sendiri yang ingin sengaja untuk tidak mengakatannya karena aku takut Topic pergi dari hidup ku. Tapi kalo benar itu terjadi harusnya sekarang aku sudah tidak memikirkan Rian lagi. Sudah tidak berharap pada Rian lagi. Apa lagi Rian tidak pernah muncul lagi dari kejadian 1 tahun yang lalu. Karena setiap pulang kerumah aku segaja bilang pada bunda untuk tidak memberi tau Rian. Tapi Rian tidak pernah menghubungiku selama ini, padahal dia bisa menanyakan nomor ponsel ku pada bunda.

"Tii Tiaarrr" panggil Dea.

"Iya de"

"Kata Topic lu mau kebandung. Ikut yaah?" Katanya sambil memasang muka memaksa.

"Kan lu kerja de" jawab ku.

"Bolos aja lah pake surat sakit nanti. Lagi males kerja butuh holiday"

"Iyaudah besok pagi jam 5 kita keterminal"

"Naik bus?"sambil melihat kearah ku seakan tidak percaya.

"Iya. Tiket kereta abis. Gua juga udah booking hotel kok. Lu tinggal tidur manis" kataku sambil tersenyum padanya.

Dea tidak menjawab lagi perkataan ku tadi. Kurasa dia mulai terlelap dalam tidurnya.

Jatuh dan cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang