Hari ini aku pulang ke rumah ku kota yang sering aku rindukan. Sekarang aku tidak mengambil jatah cuti ku karena long weekend jumat,sabtu dan minggu.
"Kamu landing jam berapa biar dijemput sama ayah" kata bunda ku dibalik telpon.
"Jam 8 bunda, kalo ayah gak sempet aku naik ojek online aja"
"Masa anak bunda pulang gak dijemput. Harus dong"
Bunda ku orang yang hebat dia mampu menyelesaikan seribu pekerjaan hanya dengan dia sendiri. Aku bangga pada nya. Aku bangga atas apa yang selalu dia perjuangkan dihidupnya. Entah itu untuk dirinyanya sendiri , untuk anak anaknya, atau untuk semua keluarganya. Kata terimakasih saja tidak cukup rasanya.
"Tiar Camela ku pulang hari ini. Mau dimasakin apa nak ??" Lagi lagi bunda buat ku terharu hanya dengan mengunakan kata katanya.
"Egak usah bunda. Aku cuma mau peluk bunda aja"
"Hahahaha iyasudah kamu hati hati ya" katanya seraya menutup telpon.
Dan akhirnya aku kembali. Kembali kedunia kecil ku, remaja ku , dan cinta pertama ku. Tempat aku tumbuh bersama orang orang tersayang. Dan entah mengapa aku berharap ada Rian nanti disana.
Melayang
Pesawat enak kah kamu terbang ??
Tapi kurasa tidak.
Karena ada orang yang mengendalikan mu!!
Walaupun kau bisa terbang,
Tapi kau masih kalah dengan perasaan ku saat ini.
Yang sedang melayang tanpa ada yang mengendalikannya.
Karena ingin bertemu Rian !!Tiar Camela
Bunda dan ayah menjemput ku dibandara dan langsung menuju kerumah karena ada adik lelaki ku yang menunggu dirumah. Aaah rasanya ingin cepat cepat sampi rumah untuk menanggisi nya atau menjahilinya. walau akhirnya aku lah yang akan kena marah sama bunda. Dan aku rasa kalian tau kenapa alasan kedua ku ingin sampai rumah.
Setelah makan siang dirumah bunda cerita tentang Rian katanya dia sekarang menjadi polisi.
"Serius bun Rian jadi polisi ?" Meyakinkan bunda atas informasi yang didapat.
"Iya. Waktu itu dia sempat kerumah nanyain kamu. Pakai seragam polisi".
Kalian tau apa perasaan ku saat itu ?? pas tau dia kerumah hanya untuk mencari ku?? . Aahh andai itu terjadi sekarang akan ku jawab aku disini Rian.
"Terus sekarang Rian dimana??" Jawab ku antusias
"Dia tugas didaerah. Gak tau dimana. Tanya ibunya saja ?" Bunda pasti tau aku ingin bertemu Rian mangkanya dia suruh aku nanya ke ibunya.
"Egak aah bun malu"
1 hari aku dirumah belum mendapat apa yang aku rindukan selain keluarga ku. Kuingat lagi kenangan ku bersamanya. Rian.
"Duduk sini disebelah gua" kata Rian diatas puade untuk orang nikahan.
"Gak aah nanti ada mba anisnya" mba anis adalah pengantin perempuannya.
"Dia lagi ganti baju"
"Emg mau ngapain sih?"agak kesal sih dengan tingkah Rian tapi aku turuti.
"Sekarang duduk dulu disini, nanti kita yang jadi pengantennya" kata Rian agak berbisik dan sambil senyum.
Sudah ku pastikan pipi ku merah kala itu. Aku tidak menjawab yang Rian katakan. Bukan berarti aku tidak mau. binggun mau bersikap gimana keRian saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh dan cinta
Teen FictionJatuh itu sakit,cinta itu indah. maka jangan bermain cinta kalo tidak mau jatuh. . . . Aku masih disini masih menunggu kamu, kamu yang tak akan pernah kembali. . . . Kamu yang tak akan pernah tau bahwa ada seseorang yang mencintai mu lebih dari diri...