11. Jatuh dan Cinta

5.1K 117 1
                                    

Pesawat kertas
Mengapa aku seperti pesawat kertas bila didekat mu ??
Kau mampu membuat ku melayang terus menerus hanya karena senyum mu !!
Tapi kuharap kau masih mau bermain dengan ku, setelah ada pesawat yang lebih indah ditanggan mu !!!

                                                            Tiar Camela

Malam nya Rian benar benar datang kerumah ku. Membawakan martabak yang aku pinta sebelumnya lewat telpon.

"Tiar ada Rian" kata ayah yang sedang duduk diruang tamu sedari tadi sore. Memang sedang ada teman ayah lagi bertamu kerumah.

"Suruh masuk aja yah. Aku sedang mengeringkan rambut" jawabku pada ayah sedikit berteriak agar ayah memdengarnya.

Aku keluar dari kamar ku untuk mendatangi Rian yang sedang duduk diruang tenggah bersama Arif mereka bukan hanya duduk melainkan main game online dihandphone Rian. Arif hanya mendengarkan yang Rian katakan.

"Yang kaya gini kita bunuh Rif" katanya sambil serius memegang handphonenya.

"Nanti kita dikeroyok"kata Arif dengan polosnya. Arif masih berusia 10 tahun berjarak cukup jauh dengan ku.

"Kalo dikeroyok. Kita serang lagi pake yang ini"sambil menekan tombol dihandphonenya.

Aku sudah bergabung dengan Rian dan Arif duduk diatas tanggan kursi agar dapat melihat game apa yang sedang Rian main kan. Lalu terlihat ada chat dihandphonenya tapi malah digeser keatas chatnya dengan Rian. Tapi aku sempat membacanya "jadi kerumah gak kamu?" Isi dari chat itu.

"Yan udah sini makan martabaknya"kata ku. Bosan melihat dia bermain game.

"Nih Rif lanjutin. Harus menang ya"kata Rian dan sambil memberikan handphonenya kepada Arif, dan berjalan mendekati ku.

"Bunda mana"tanyanya lagi.

"Lagi tempat bu Rt"

Aku cerita tentang bekerjaan ku yang membosankan itu pada Rian. Dan Rian juga memceritakan pekerjaannya pada ku.

"Terus waktu gua tugas ada anak cewek bonceng 3 diatas motor" katanya mulai cerita.

"Gua periksa kan. Dia gak bawa Sim terus gua pura pura mau nilang gitu"melanjutkan ceritanya.

"Terus"kataku mendengarkan Rian cerita.

"Terus temannya bilang keteman yang paling depan dengan berbisik tapi kedengaran sama gua. "Kasih nomor lu aja" gua langsung bilang kedia "Ditilang ya". Padahal hari itu gua bukan bertugas untuk menilang hanya ingin kasih mereka pelajaran".

"Terus mereka mau ditilang??" Kataku mulai penasaran.

"Iya egak lah. Lagian gua cuma mau ngasih teguran aja. Sama dapet nomor mereka satu satu" katanya sambil tertawa.

"Dasar polisi bajingan !!" Kataku ikut tertawa.

"Tiar gua pamit dulu ya" katanya sambil berdiri.

"Kemana?"

"Ada urusan"

"Ikut boleh" kata ku.

"Jauh. Udah jam 8 juga kan"

Aku tau itu alasan untuk Rian agar aku tidak ikut dengan nya. Pasti dia mau kerumah pacarnya. Karena tadi ada chat yang bilang begitu juga kan.

"Bang ada telpon"kata Arif setengah berlari menghampiri Rian.

"Halo. Iya ini udah dijalan"sambil berjalan megangkat telpon. Rian pamit pulang.

"Siapa tadi"bisikku pada Arif.

"Lisa"kata Arif sambil berjalan keruang tenggah kembali.

Oh ternyata namanya Lisa. Bagus . Semoga dia baik. Bisa bikin orang yang aku Cintai ini merasa bahagia. Meskipun ada rasa cemburu didadaku.

Jatuh dan cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang