22. Jatuh dan Cinta

4.3K 87 0
                                    

"Kata dokter kamu belum boleh pulang"Topic menjelaskan apa yang dokter jelaskan padanya.

"Tapi aku mau pulang"kata ku.

"Satu hari lagi"

"Aku gak suka rumah sakit !!"

"Gak ada yang suka rumah sakit. Selain pekerjanya" kata Topic sambil menyuapi ku sarapan buatan rumah sakit.

Selesai menyuapi ku Topic mengambil segelas minuman pada ku.

"Nih minum obatnya"katanya sambil menjulurkan tangannya yang sudah terdapat beberapa obat disana.

"Kamu gak kerja?" Kata ku pada Topic.

"Engak. Tuker libur sama ratih".

"Maaf yaa gara gara aku kamu repot"kata ku dengan wajah memohon.

"Kamu itu pacar ku. Aku sayang banget sama kamu. Aku gak suka liat kamu kaya gini" kata Topic sambil mengengam tangan ku.

Aku menjawab hanya dengan senyuman. Aku merasa sanggat bersalah saat ini. Teruntuk Topic.

Aku lihat Topic mengecek handphone ku saat ini. Entah apa yang dicari. Tapi dia tidak pernah melakukannya sebelumnya.

Teruntuk Topic

Aku sudah pernah bilang,
Menjauh dari ku !!!
Atau kau akan merasakan sakit!!
Tapi kau malah datang semakin dekat !!

Tiar Camela

Dea datang siang ini menjengukku besama Anto pacarnya.

"Makasih ya Dee udah mau jengukukin Tiar" kata Topic.

"Harusnya gua yang makasih sama lu, karena lu mau temenin Tiar disini semalem" jawab Des yang berbagi ranjang rumah sakit dengan ku.

Habis dari situ Topic dan Anto keluar ingin merokok katanya.

"Kemaren malam Topic nanyain soal Rian. Katanya dia ketemu Rian disini" kata Dea agak berbisik.

"Iya Rian kesini"kata ku dengan senyuman. "Topic nanya apa".lanjutku.

"Bener gak Rian sahabat lu. Iya gua jawab aja iya. Kan memang benar"

Topic tidak pernah begini sebelumnya. Maksud ku dia selalu percaya kata kata ku saat kami bertengkar. Tapi memang ini pertengkaran yang paling besar selama kami berhubungan, sepertinya Topic mulai tidak percaya dengan ku.

"Makasih ya dee" kata ku sambil memengang tangannya.

"Mangkanya jangan maen api"

"Apinya gak mati mati sih"kata ku sambil tertawa.

"Lu kemaren kemana aja sama Rian. Dipuncak"

"Ngobrol . Makan . Dipeluk . Dicium keningnya" jawabku jujur.

"Wah gila pantes gak inget pulang" kata Dea sambil tertawa.

"Kayanya Rian suka Tii sama lu"dia bertanya sambil menyisakan tertawanya.

"Rian cuma anggep gua sahabat. Bahkan sampe tadi dia dateng kesini. Cuma bilang "maaf Tiar gua bukan sahabat yang baik".

"Tapi engak deh kayanya" tiba tiba Dea memberhentikan ucapannya setelah tau Anto dan Topic balik keruangan ku.

Tidak lama dari itu Dea berpamitan pulang bersama Anto. Anto mengantarkan Dea kekosan kami. Anto dan Dea sudah berpacaran 5 tahun sejak mereka SMA. Dea menceritakan banyak soal percintaannya bersama Anto. Dea juga sempat berselingkuh beberapa kali hanya untuk mehilangkan rasa bosannya pada Anto. Dan aku mengerti.

"Aku mau kamu jujur sama aku, Rian Rian itu siapa ?? Aku gak akan marah kalo memang benar kamu Punya hubungan lebih sama dia. Mungkin kamu bosan dengan ku". Topic membicakan soal Rian lagi sehabis Dea dan Anto pergi. Kurasa dia masih penasaran soal ini.

"Kalo kamu engak percaya sama aku yaudah telpon bunda aja" jawabku dengan nada menantang.

"Aku liat kamu pengangang tanggan sama dia. Bahkan tadi aku liat dia elus elus rambut kamu" Topic mulai menatap ku dengan tajam saat ini.

Aku diam gak tau harus jawab apa atas pernyataan Topic saat ini. Semua yang dia katakan benar.

"Tiar aku sayang sama kamu, aku udah kasih kepercayaan aku buat kamu. Aku mau hubungan kita baik baik aja".

"Hubungan ini akan baik baik aja kalo kamu gak terus terusan mojokin aku" kata ku yang sudah mengeluarkan air mata.

"Aku cuma mau kamu jujur !!! Gak lebih !! Yaa alllah!!!" Nadanya mulai prustasi berbicara dengan ku.

Tidak lama dari melihatku menangis Topic mendekat. Memeluk ku dan mencium kepala ku.

"Maaf"katanya dengan suara yang purau.

Jatuh dan cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang