Aku menghela nafas panjang. Dengan kantung mata yang menghitam akibat begadang semalaman . Gimana bisa tidur nyeyak kalo pikiranku terbang kearah yang lain. Ku buka sedikit jendela kamarku membiarkan anggin pagi berebut ingin masuk. Meninggalkan kesejukan yang sulit untuk dipungkiri.
Kulirik jam dinding sudah menunjukan pukul 6 pagi dan itu menandakan bahwa waktu melamunku sudah habis serta harus bergegas menghadapi kenyataan hidup seperti setahun lalu. Pukul 7 pagi aku sudah berangkat kekantor mengunakan mobil yang dipinjamkan oleh kantor dan tepat pukul 7.45 menit aku sudah sampai diloby kantor.
"Selamat pagi Tiar." Suara khas dari seorang wanita.
"Selamat pagi kembali Bella." Balasku yang terus berjalan menuju ruanganku.
"Tiar tunggu lah sebentar ado gosip terbaru nih." Sambungnya yang berusaha mengirigi langkahku.
"Aku buru buru bel, dan harus menyiapkan berkas untuk bertemu dengan bapak Topic". Terangku yang masih terus berjalan.
"Nah itu yang mau aku omongin. kamu tau gak Ti si bapak Topic itu pernah ditinggalkan oleh tunanggannya." Katanya yang sudah jalan sejajar denganku.
"Hah ?" Jawabku yang hampir tidak percaya dengan ucapan Bella.
"Kamu juga baru tau Ti ? Waah berarti cuma aku nih yang diceritain masalah pribadinya. Jangan jangan ..."
"Kamu tau siapa tunangannya ?" Kataku memotong ucapan Bella.
Bella mengeleng.
Hampir saja aku kehilangan nafasku pagi ini "Bel, gak baik ngurusin hidup orang pagi pagi."
"Siapa yang ngurusin, aku kan cerita. Berarti fix nih dia jomblo. Bisa kali Tii."
"Bisa apa ?"
"Bisa bantuin aku deket sama pak Topic ? Aku sudah jatuh cinta pada pandangan pertama padanya." Jawabnya dengan senyum manis.
"Hah ?" Untuk kedua kalinya kalimat itu ku keluarkan dengan ekapresi yang sama.
"Kok hah ?"
Aku meninggalkan Bella yang berdiri mematung meminta penjelasan atau jawabanku atas ucapanya tadi.
Jantung ku masih berdetak cepat berfikir sekuat tenaga agar Rian dan Topic tidak bertemu saat ini .
"Pagi Tiar." Sapa Johan yang berdiri diambang pintu. "Nih dokumennya." Lanjutnya sambil menaruh dokumen yang dia bawa.
"Thanks jo".
"Ti kayanya meeting kita pagi ini diundur deh."
"kenapa?"
"Pak Topic lagi sakit. Tadi malam aja dia diantar kerumah sakit sama supirnya." Jelas Johan yang sudah duduk didepanku.
Jika aku khawatir dengan keadaannya sekarang apakah salah ? Kita pernah saling memperdulikan satu sama lain dulu, dan ketika aku mendengar kabarnya sedang kurang sehat aku merasa khawatir sekarang. Bukan ! Jika kalian mengangap aku masih mencintainya, Kalian salah besar Ini hanya sekedar kekhawatiran biasa yang aku berikan pada teman teman ku yang lain.
Kamar Topic tepat berada dibawah kamar Rian seperti merasakan kebingungan 1 tahun lalu. Jika hewan saja tidak mau jatuh dilubang yang sama untuk kedua kalinya. Aku malah menjatuhkan diri kelubang yang sama berkali kali. dasar bodoh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh dan cinta
Novela JuvenilJatuh itu sakit,cinta itu indah. maka jangan bermain cinta kalo tidak mau jatuh. . . . Aku masih disini masih menunggu kamu, kamu yang tak akan pernah kembali. . . . Kamu yang tak akan pernah tau bahwa ada seseorang yang mencintai mu lebih dari diri...