17. Jatuh dan Cinta

4.5K 92 0
                                    

Bandung. Aku sudah sampai dibandung jam 8 pagi. Jalanan tidak macet karena aku mengambil jam keberangkatan bus yang pertama.

"Dee mau ikut keluar"tanya ku pada dea yang sedang menggeluarkan isi tasnya.

"Males Tii mau beresin tas dulu". Katanya tidak melihat kearah ku.

"Iyaudah gua keluar bentar yaa".

"Iya hati hati" jawab Dea.

Hotel ku berhadapan langsung pada pemandangan kebun teh. "Senang akhirnya bisa lihat yang hijau hijau"kata ku dalam hati. Aku berjalan mengikuti langkah kaki ku ingin berjalan. Hitung hitung cari sarapan. Belum jauh aku berjalan dari hotel tiba tiba aku memdengar ada yang memanggil ku disebrang jalan. Lalu orang itu mendekat, dan betapa tekejutnya aku merihat orang itu .

"Rian !!!!"sambil kukedipkan mata ku beberapa kali. Seperti tidak percaya sama apa yang aku lihat.

"Dari kapan disini"kata Rian.

"Baru sampe. Lu ?"

"Dari kemaren. Sama siapa disini?"

"Sama Dea. Dia lagi dikamar gak mau keluar"kata ku sambil menatapnya.

"Dea ?? Mau kemana??"

"Teman kosan gua. Gak tau mau kemana"jawabku jujur.

"Iyaudah ikut gua aja"

"Kemana?"

"Pelaminan"jawabnya sambil tertawa.

Kau tau Rian aku berharap kau benar benar mengatakan itu tanpa tertawa sesudahnya. Andai kau tau.

"Nginep disitu juga". Jarinya menunjuk kehotel yang aku tempati.

Kujawab pakai anggukkan kepala saja.

"Jodoh berarti kita. Dimana mana ketemu" sambil menatapku dan tersenyum.

Rian mengajak ku pergi dengannya siang ini. Tidak tau mau kemana, aku juga menawarkan Dea untuk ikut, tapi dia tidak mau karena sudah punya janji juga pada temannya yang dibandung.

"Nanti gua mau liat Rian aja. Penasaran sama orang yang buat temen gua cinta mati" kata Dea sambil tertawa.

"Iya nanti kenalan ya dibawah" jawabku ikut tertawa.

Aku sudah memberi kabar ke Topic kalo aku sudah sampai bandung. Tapi dia tidak menbalas message ku. Mungkin dia sedang sibuk. Pikirku.

Setelah bersiap aku berniat menunggu Rian dibawah bersama Dea yang ingin berkenalan kepadanya. Tapi ternyata Rian sudah menunggu ku dikursi.

"Dari tadi yan?" Tanya ku padanya.

"Egak baru kok"

"Kenalin Dea teman kosan gua". Sambil melihat Rian mengulurkan tanggannya untuk bersalaman.

"Dea" Dea mengulang namanya sambil berjabat tangan dengan Rian.

"Rian" sambil tersenyum dia menyambut tangan dea dan bersalaman.

"Kalo mau bawa temen gua jangan pulang malem malem takut dikamar sendirian"kata Dea sambil tertawa.

"Gua culik dulu ya temennya" kata Rian selagi kami ingin berjalan keluar.

Menghianati Topic kah aku karena pergi dengan Rian ?? Bersalah kah aku karena mau bersama Rian hari ini ?? Sekali lagi Maaf kan aku Topic.

~~~~~~~~

Rian menjalankan motornya melaju santai, yang aku sendiri tidak tau mau dibawa kemana. Aku percaya dia tidak akan berbuat macam macam pada ku. Dia sahabat ku dari sekolah dasar, jadi aku percaya padanya. Rian menbelokan motornya kerumah makan "Sop Iga"

"Makan dulu yaa tukang ojeknya laper"

"Iyaudah ayok"jawabku.

Pesanan sudah datang Rian mulai menghabiskan makanannya dengan lahap. Dan beberapa kali menyuapi ku danging dari tulang kaki sapi disopnya. Aku hanya memesan bakso iga sapinya karena males harus cuci tangan setelah makan sop iga.

Handphone ku berdering dan dapat ku lihat itu dari "kang somay" dan kurasa Rian juga melihatnya. Aku tidak menjawab telponnya. Hanya aku mode getarkan agar kalo Topic menelpon ku lagi Rian tidak tau.

"Tiar"Rian memangil ku.

"Apaan"jawab ku santai.

"Pengen berdua aja gak ada yang mau gannggu" katanya sambil tersenyum.

"Mana handphone lu?" Kata ku.

Rian langsung meletakan handphonenya diatas meja. Aku melihat beberapa message dari Lisa pacarnya tapi dia abaikan. Lalu ku tekan tombol disamping kanannya dan mematikan handphone nya. Begitu juga dengan ku.

"Udah" kataku sambil mengembalikan handphone Rian.

"Makasih"

Rian andai kau tau ini semua hanya akan memperdalam cinta ku untuk mu. Tapi aku masih saja bodoh mau bertemu bersama mu.

Jatuh dan cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang