21. Jatuh dan Cinta

4.1K 82 0
                                    

Aku memutuskan untuk pergi mengunakan taksi online yang ada diaplikasi handphone ku menuju kerumah sakit saat ini. Sekalian meminta surat izin sakit untuk ku bawa besok kekantor.

Drrrtttt drrrttt drrrrttt handphone ku bergetar tapi tidak ku kenali nomornya. Dan aku memutuskan mengabaikannya. Sampai 3 kali nomor ini menelpon ku. Ku pikir ada hal yang benar benar urgent dan aku mulai memutuskan mengangkatnya.

"Halo" kata ku sehabis mengeser layar handphone ku.

"Tiar" kata suara dibalik telpon itu.

"Rian" aku sangat mengenali suaranya.

"Iyaa. Lagi dimana??" katanya.

"Mau jalan kerumah sakit"

"Siapa yang sakit" nadanya berubah cemas.

"Tiar Camela"kata ku sambil tertawa.

"Rumah sakit mana ??"

"Sari asih tangerang" jawabku jujur.

Sampai dirumah sakit ternyata aku harus dirawat inap disini cuma 1 hari kata dokter sampai tensi darah ku normal kembali. Aku hanya memberitahu Dea karena tadi sore dia menelpon menanyakan aku dimana.

"Gua serius Tiar" kata Dea lewat telpon.

"Iya gua di rs sari asih. Gkpapa kok cuma lagi butuh perhatian aja kata dokter" aku tertawa tapi kurasa Dea tidak.

"Gua kesana ya?"katanya khawatir

"Gak usah gak papa juga kok ini. Besok lu kerja jm 4 juga kan?"kata ku berusaha menyakinkan Dea bahwa aku baik baik saja.

"Iyaudah lah dasar batu" katanya sambil mematikan telpon.

Suara azan magrib sudah terdengar. Aku tidak suka rumah sakit !! "Bau obat" kataku dalam hati. Mata ku hampir terpejam untuk sesaat kemudian melihat Rian berdiri di ambang pintu.

"Rian" kataku sambil tersenyum.

Dia duduk disampingku mengelus rambut ku yang perserakan diatas bantal.

"Maaf yaa. Gua bukan sahabat yang baik"Rian menatap ku.

Hati ku hancur lebih dari kemaren ketika Rian bilang aku sahabatnya. Sampai tanpa sadar menetaskan air mata.

"Kenapa"tanya Rian sambil mengusap air mata ku yang semakin menjadi.

"Kangen bunda" kataku tentu saja berbohong.

Tak lama dari datangnya Rian, Topic dateng dia tergesah gesah menarik napasnya panjang ketika melihat ada Rian disamping ku. Ku rasa Dea yang beritahu Topic soal ini. Secara otomatis Rian berdiri memberikan kursi yang dia duduki untuk Topic. Lalu dia mencium pucuk kepala ku.

"Maaf"kataku yang masih berlinang air mata .

"Gak papa" katanya sambil mencium tanggan ku.

Rian pamit pulang setelah Topic mencium tanggan ku tadi lalu aku iya kan dengan anggukan kepala. Sebenarnya aku ingin Rian yang ada disini.

"Kamu tau dari mana aku disini"jawabku sambil menenggok kearah kiri karena Topic sedang mengambil minuman untuknya.

"Dea"

"Kamu masih marah sama aku?" Tanya ku lagi.

"Ngapain laki laki itu disini??" Katanya sambil duduk kembali disamping ku.

"Rian namanya. Tadi dia abis menjengjuk saudaranya disini. Gak segaja ketemu" jawabku berbohong agar Topic tidak cemburu lagi pada Rian.

"Mau makan apa?" Tanyanya sambil mengusap pipiku.

"Terserah kang somay aja"kataku sambil tersenyum

Maaf jika aku terlalu munafik, maaf jika aku menginginkan keduanya secara bersamaan saat ini.

Jatuh dan cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang