[BAHASA]
Tsundere (ツンデレ) is a Japanese term for a character development process that describes a person who is initially cold (and sometimes even hostile) before gradually showing a warmer, friendlier side over time.
***
Kisah ini berawal dari Kana...
Adriel sudah mengganti seragamnya dengan baju kaos putih dan celana jeans selutut. Dan sekarang, cowok itu sedang menghabiskan novel yang ia beli bersama Kanaya kemarin sembari duduk di ruang tamu.
Tok tok!
"Ck," Adriel berdecak pelan. Sedikit kesal karena konsentrasinya terganggu akibat suara ketukan pintu. Adriel menutup novelnya, lalu menggerakan kakinya untuk pergi membuka pintu.
Rahang Adriel mengeras seketika begitu melihat siapa yang datang bertamu. "Darimana anda tahu rumah ini?" Adriel bertanya tanpa basa-basi.
"Adriel, kalau kamu balas pesan Papa kemarin, Papa nggak akan kes--"
"SAYA TANYA ANDA TAHU DARIMANA RUMAH INI?!" bentak Adriel, bahkan sampai urat di lehernya terlihat.
Hendra, lelaki di hadapan Adriel menutup matanya sebentar, tahu bahwa ia akan berhadapan dengan Adriel yang seperti ini. "Papa meminta anak buah Papa mencari tahu."
"Bajingan," maki Adriel. "Jangan ganggu kehidupan saya dan Mama. Anda bisa pergi sekarang."
"Papa bel--"
"Jangan sebut diri anda dengan sebutan Papa," tekan Adriel. "Laki-laki brengsek yang tidak bisa menghargai perempuan, tidak akan sudi saya panggil Papa."
Hendra menyerah. Ia tidak akan menang beradu mulut dengan Adriel. Adriel akan selalu memegang apa yang ia katakan, sehingga sulit untuk meluluhkan hatinya, barang sedikit saja.
"Oke Papa pergi," ucap Hendra. "Tapi Papa cuman mau kasih tahu, Papa pindah dari Surabaya karena anak perusahaan Papa disini sudah selesai dibangun. Jadi, mulai sekarang, Papa akan tinggal di Jakarta."
Hendra menatap anak lelakinya sebentar, lalu pria yang masih terbalut jas kantor itu kembali ke dalam mobilnya.
Begitu mobil Hendra berlalu, Adriel memukul pintu rumahnya dengan keras hingga tangannya memerah. Nafas lelaki itu tak beraturan hingga dadanya naik turun.
Adriel melangkah masuk ke dalam rumah menuju ke kamarnya. Pemuda itu berganti baju dalam waktu singkat, meraih jaket denimnya dan juga kunci motornya.
Lelaki itu pergi untuk menenangkan diri, dengan caranya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Langit sudah gelap dan Kanayq masih sedang duduk di jok taksi. Gadis yang mengenakan hoodie marun dan jeans hitam itu baru saja pulang dari tempat bimbelnya saat langit sudah gelap.
Sesekali Kanaya bersenandung mengikuti alunan musik dari lagu yang ia dengar melalui earphone yang tersumpal di kedua telinganya.
Mata Kanaya menatap keluar jendela. Hampir tak ada perumahan warga karena ini memang gang kecil. Kanaya memang sengaja meminta jalan pintas ini yang ia sendiri jarang lewati ini karena bimbelnya dipulangkan sedikit terlambat dari biasanya karena diadakan sedikit tes, sehingga Kanaya meminta supir taksi melewari jalan ini agar ia bisa segera sampai ke rumah.