Semoga suka part ini ya!✨
Ah, by the way, ada yang ingin double update?
Happy reading!🐥
---
Bel istirahat kedua berbunyi, membuat para siswa serempak merapikan bukunya, termasuk kelas XI MIPA 2. Tanpa aba-aba, mereka memasukkan buku Kimia dan segala peralatan yang berhubungan dengan pelajaran ke dalam tas. Rasanya sudah sangat mengantuk melihat rumus yang memenuhi papan.
Adriel langsung keluar kelasnya setelah memberi salam. Lelaki itu tiba-tiba merasa ingin buang air kecil, sehingga ia harus meninggalkan kelasnya, padahal tadi rencananya ia ingin berdiam diri di kelas saat istirahat kedua, seperti ia menghabiskan waktu istirahat yang sudah-sudah
Hampir semua toilet penuh, sehingga Adriel memilih toilet yang agak jauh dari kelas, dan itu berada di koridor paling belakang, dan hanya ada dua ruangan di koridor itu, yaitu toilet dan gudang, sehingga anak-anak Garuda jarang menggunakan toilet itu.
Setelah selesai dengan aktivitasnya di toilet, Adriel langsung keluar dari bilik. Namun dengan cepat dan tiba-tiba, kerah seragamnya di tarik dan tubuhnya di dorong hingga punggungnya menabrak pintu salah satu bilik toilet.
"Seperti yang gue bilang, urusan kita belum selesai, anjing!" Seru lelaki yang menarik kerah Adriel. Itu Aldo.
Adriel memainkan lidah di mulutnya, sebelum akhirnya balas menatap Aldo tak kalah nyalang. "Jauhin tangan lo," bisik Adriel tepat di depan wajah Aldo.
Aldo menarik tangannya, lalu langsung menghajar Adriel tepat di pipinya. Adriel dengan sigap menendang dada Aldo, hingga lelaki itu tersungkur ke belakang.
Pintu toilet terbuka dengan kasar. Adriel sudah mewanti-wanti jika itu adalah guru, namun perkiraannya salah ketika 3 orang murid berandalan masuk. Salah satu dari mereka membantu Aldo berdiri.
Tanpa basa-basi, mereka memegang tangan Adriel kiri dan kanan. Aldo langsung menghajar Adriel habis habisan dan tentunya, lelaki itu tak bisa memberi perlawanan karena kedua tangannya yang dipegang.
Aldo menendang dada Adriel hingga lelaki itu terdorong ke belakang, dan itu sepertinya pukulan penutup.
Sudut bibir Adriel sudah mengeluarkan darah segar, pipinya juga sudah lebam. Setelah merasa puas, Aldo langsung keluar dari sana, diikuti teman-temannya, meninggalkan Adriel yang sedang terduduk dengan bersandar di dinding dekat wastafel.
Kanaya menusuk-nusukkan pipinya dengan bulpen yang ia pegang seraya mencerna materi tentang kerajaan-kerajaan di masa lampu yang diberikan Pak Rio kepada mereka."Nay," bisik Dira sembari menyenggol tangan Kanaya dengan sikunya. Kanaya menoleh, "Apaan?"
"Pujaan hati gue kemana ya? Kok nggak kelihatan?" Tanya Dira masih dengan berbisik. Tentu saja, jika mereka ketahuan Pak Rio sedang ngobrol, mereka akan berakhir di luar kelas karena pastinya akan diusir oleh guru killer itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere [Completed]
Fiksi Remaja[BAHASA] Tsundere (ツンデレ) is a Japanese term for a character development process that describes a person who is initially cold (and sometimes even hostile) before gradually showing a warmer, friendlier side over time. *** Kisah ini berawal dari Kana...