31. Berita

2.7K 440 22
                                        

Halo!

Mau kepo dong🤗

Siapa karakter favorit kalian di cerita ini? Dan kenapa?

As always,

Happy reading!✨

---

Di sabtu sore ini, setelah pulang sekolah,  Adriel tengah bersantai di kamarnya sembari menonton televisi, atau lebih tepatnya hanya sekedar menatap karena matanya hanya memandang kosong ke layar kaca TV yang sedang menunjukkan adegan perkelahian dari serial Televisi detektif favorit Adriel.

Suasana di luar sedang bagus, langit yang cerah tak berawan. Adriel tahu itu suasana langit favorit Kanaya.

Namun berbanding terbalik dengan langit diluar sana, suasana hati Adriel sedang tidak bagus. Baru saja tadi Kanaya memberitahunya bahwa ia ingin pergi bersama David ke sebuah kedai es krim karena pemuda itu sudah berjanji menraktirnya. Adriel ingin melarang, namun ia tidak punya alasan yang kuat. Ia tidak mungkin melarang Kanaya pergi bersama David hanya karena alasan cemburu. Itu terdengar konyol di telinga Adriel, dan tentu saja, kekanak-kanakkan. Oleh karena itu, Adriel membiarkan Kanaya pergi bersama David, dan berusaha tenang saat Davie menjemput Kanaya.

Penyebab lain dari buruknya suasana hati Adriel adalah sesuatu. Sesuatu itu bahkan tidak bisa Adriel ketahui. Sedari pagi, rasanya ada yang mengganjal di hati Adriel, entah itu apa.

Lamunannya baru pecah saat telepon rumahnya yang ada di lantai bawah berdering, membuat Adriel dengan setengah hati harus bangun dari kasur yang empuk dan menggerakan kakinya ke lantai bawah.

Adriel langsung meraih gagang telepon begitu ia tiba di meja kecil di sisi ruang keluarga dimana telepon itu diletakkan.

"Halo."

"..."

"Iya dengan saya sendiri."

"..."

Begitu orang di seberang sana menyelesaikan kalimatnya, Adriel bisa merasakan dingin menjalari seluruh tubuhnya. Adriel merasakan kakinya yang melemas, bahkan ia harus memegang sisi meja kayu di hadapannya untuk menopang tubuhnya.

Adriel meletakkan gagang telepon begitu saja dengan tangannya yang rasanya tak bertenaga lagi. Setelah ia mampu mengumpulkan kesadarannya kembali, cowok itu langsung bergegas ke kamarnya, meraih jaket dan kunci motor.

Di tengah kekacauan yang ada di kepalanya, Adriel masih mengingat satu hal. Ia meraih ponselnya, mengirimkan sebaris pesan kepada Kanaya.

To : Boo

Mama kecelakaan. Sekarang di rumah sakit permata, di ruang UGD

Hanya itu, sebelum Adriel bergegas meninggalkan rumah dan menuju ke rumah sakit dengan mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi.
     

     

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tsundere [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang