16. Hari tanpa Kanaya

3.6K 575 40
                                    

Double update dalam rangka merayakan 1K votes!🎉

Terima kasih banyak buat seluruh comment dan vote yang diberikan! Aku selalu baca semua comment kalian, dan sering senyum-senyum sendiri wkwkwk😆

Sekali lagi terima kasih banyak ya!🌟

As always,

Happy reading!✨

---

Tidak ada hal yang lebih menyenangkan daripada liburan, itu menurut Kanaya. Tidak ada ada yang bisa mengalahkan rasanya bisa kembali tidur saat kita terbangun di pagi hari, tidak perlu bangun terburu-buru untuk bersiap ke sekolah.

Kelas 10 dan 11 memang seminggu ini diliburkan karena kelas 12 sedang melaksanakan USBN. Bersenang-senang di atas penderitaan kakak kelas, memang.

Kanaya baru benar-benar membuka matanya pada pukul 11.00, saat matahari mulai meninggi dan bersinar menembus tirai jendelanya. Kanaya melewatkan sarapan bersama Flo dan Dimas, namun itu tidak masalah bagi Kanaya selama dia bisa tidur sepanjang hari.

Gadis itu mengucek matanya beberapa kali, menguap sekali, melamun sebentar baru kemudian turun dari kasurnya. Kanaya mengernyit bingung saat melihat ada koper Ayah dan Bundanya di ruang tengah.

"Nah, anak Ayah bangun juga. Anak gadis nggak boleh bangun siang, loh," ujar Dimas yang muncul dari kamarnya.

Kanaya menuruni tangga lalu berlari memeluk ayahnya. "Ayah, Kanaya kan ngantuk. Eh, tapi Ayah sama Bunda mau kemana? Kok ada koper?"

"Oh iya, Ayah hampir lupa. Kamu juga siapin baju kamu sana. Kita mau nginap di rumah Oma di Bandung, berangkatnya sore," ujar Dimas yang membuat Kanaya seketika melepaskan pelukannya, lalu berteriak kegirangan. "KITA KE BANDUNG?!" Antusiasme dalam suara Kanaya tidak dapat disembunyikan.

"Iya, kita ke Bandung. Kamu makan dulu sana, abis itu baru siapin baju kamu," titah Dimas membuat Kanaya langsung memberi sikap hormat kepada Ayahnya. "Delapan enam, Komandan!"

Dengan sigap, Kanaya melangkah menuju meja makan lalu menyantap makanan yang ada sebelum ia mulai menyiapkan baju-bajunya sesuai perintah Dimas.

Dengan sigap, Kanaya melangkah menuju meja makan lalu menyantap makanan yang ada sebelum ia mulai menyiapkan baju-bajunya sesuai perintah Dimas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adriel menggeser pintu balkonnya, berniat untuk menghirup udara segar di sore hari tanpa harus keluar rumah. Adriel mengacak-acak rambutnya yang masih basah karena ia baru saja selesai mandi.

Kening lelaki itu mengernyit saat melihat Kanaya dan kedua orang tuanya yang sedang memasukkan koper ke dalam bagasi mobil Dimas. Adriel mengamatinya diam-diam, walau dalam hati ia begitu penasaran kemana keluarga itu akan pergi.

Dimas, Flo dan Kanaya memasuki mobil hitam yang kemudian keluar dari pekarangan rumah Kanaya dan melaju membelah jalan.                              

                              

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tsundere [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang