6. Pulang

4.9K 240 1
                                    

Selama pelajaran terakhir silvia terus berdo'a agar bel pulang segera berbunyi,ia bosan dengan pelajaran yang harus ia ikuti sekarang yaitu B. Indonesia,pelajaran itu hanya akan membuat silvia ngantuk.

Teeettt....

Bel berbunyi menandakan pelajaran harus segera diakhiri,guru yang mengajar mengakhiri pengajarannya.

"baiklah pelajaran hari ini,saya cukupkan sampai disini. Sampai ketemu lagi di pelajaran saya lain waktu!"ucap guru tersebut sambil tersenyum kemudian berlalu dari hadapan kelas silvia.

Seluruh siswa berhamburan keluar kelas untuk pulang,dan hanya menyisakan 2 orang gadis, Silvia dan Rani.

Namun rani terlebih dahulu pulang karena supir pribadinya sudah menjemputnya.

"sil lo pulang sama siapa?" tanya rani

"nanti ayah gue jemput kok" jawab silvia sambil tersenyum kemudian kembali melanjutkan aktivitasnya membereskan buku bukunya ke dalam tas

"yaudah,kalau gitu gue duluan!. Kasian supir gue udah datang dari tadi takut lama nunggu, hihi. Bye silvia" ucap rani kemudian berlalu dari hadapan silvia

"iya" jawab silvia.

                                        ***

Aldi sudah keluar dari kelasnya dari tadi. Sekarang ia sedang berada dilapangan basket karena hari ini jadwal latihan basket.

Aldi memainkan bolanya dengan sangat baik. Keringatnya mengalir di pelipisnya,rambutnya terlihat basah karena berkeringat,namun itu malah membuat Aldi semakin terlihat sangat tampan dan membuat para perempuan yang menonton sejak tadi menjerit histeris.

Aldi berhenti bermain basket,jujur saja bukannya aldi tidak ingin latihan tapi,teriakan para perempuan itulah yang membuatnya berhenti latihan,aldi sangat risi dengan adanya mereka.

Aldi mengambil tasnya di pinggir lapang,kemudian dengan santainya pergi meninggalkan teman2nya yang masih berlatih.

Teman-temannya hanya geleng-geleng kepala melihat aldi seperti itu,mereka sudah terbiasa dengan sikap aldi yang seperti itu,dan mereka paham betul apa yang membuatnya seperti itu.

Setelah selesai mengganti pakaiannya,aldi segera menuju parkiran untuk mengambil motornya.
Sesampainya aldi langsung menumpangi motor ninjanya itu,kemudian melajukannya.

                                        ***
Silvia masih menunggu di gerbang sekolahnya,namun ayahnya belum kunjung datang. Hal itu membuat silvia merasa bosan harus menunggu.

"ayah kok lama banget sih,udah sore banget lagi" ucap silvia dengan hawatir.

Silvia masih terus menunggunya,hingga sebuah notif pesan masuk membuat silvia menunduk. Silvia memelototkan matanya.

Ayah

Sayang,maaf ya ayah gak bisa jemput kamu. Ayah masih harus bertemu dengan clien-clien ayah.
Maaf ya sayang.
I love you.

Silvia menghembuskan nafasnya dengan kasar,sungguh silvia sangat kesal dengan ayahnya,ayahnya selalu saja seperti ini hingga membuat silvia harus berjalan kaki. Silvia hanya meihat pesan itu,enggan untuk membalasnya.

Silvia melihat keselilingnya berharap ada temannya yang belum pulang.
Silvia melihat aldi keluar dari parkiran dengan motornya,berniat untuk ikut.

"aldi!" teriak silvia.

Aldi memberhentikan motornya.

"b-boleh i-ikut g-gak?" tanya silvia dengan kikuk.

"gak!" jawab aldi dengan singkat.

Silvia menganggukan kepalanya kemudian tersenyum. Silvia kemudian berlalu dari hadapan aldi untuk pulang. Silvia terpaksa harus berjalan kaki lagi.

Tin...

Silvia melihat ke sampingnya,ia mendapati aldi disampingnya namun masih dengan wajah datarnya. Tiba-tiba aldi berbicara.

"naik!" ucap aldi.

"ha" jawab silvia

"gue tinggal!" ucap aldi kembali.

Dengan cepat silvia menaiki motor itu,silvia berpegangan pada tas aldi. Tidak mungkin kan kalau silvia harus melingkarkan tangannya di pinggang aldi? Yang ada silvia diturunkan di tengah jalan.

Aldi melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

"dimana?" tany aldi.

Silvia mendekatkan tubuhnya ke depan untuk mendengar jelas apa yang aldi ucapkan.

"apa?" ucap silvia.

"dimana rumah lo?" tanya aldi dengan sedikit berteriak.

"di jalan melati no 19" jawab silvia.

Tiba-tiba aldi melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Lalu tiba-tiba aldi meng-rem motornya mendadak membuat silvia refleks memeluk aldi.

"ma-maaf" ucap silvia.

"hem"jawab aldi.

Dengan cepat silvia melepaskan pelukannya.

Aldi memberhentikan motornya di sebuah rumah yang cukup besar,rumah silvia.

"turun!" ucap aldi. Silvia segera turun dari motor itu

"ma-"belum selesai silvia berucap,aldi sudah melajukan motornya kembali.

"makasih"ucap silvia dengan menunduk,kemudian masuk ke dalam rumahnya.

                                         ***

Pengagum Rahasia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang