15. Ravero Aditya

4K 174 0
                                    

Saat semua sedang asik berbicara,tiba-tiba pembawa acara berbicara membuat semuanya diam dan terfokus pada pembawa acara itu.

"baiklah.. Acara yang ditunggu-tunggu pun telah tiba, yaitu pengumuman pemenang saingan tadi,lebih tepatnya berduet.. Menurut kalian pasangan mana yang akan mendapatkan juara pertama?" tanya pembawa acara itu.

"aldi dan silvia!"

"aldivia"

"alvia"

Silvia hanya tersenyum malu mendengar jawaban mereka.

"ada-ada aja sih mereka ran,pake panggilan alvia segala lagi" ucap silvia.

"aldivia ya? Keren tau sil. Itu artinya lo berdua itu cocok"

"apaan sih ran".

Pembawa acara itu kembali berbicara.

"jadi,pemenang lomba pasangan nyanyi di menangkan oleh... "

Semua menunggu lanjutan ucapan pembawa acara itu.

"jadi.... Pemenangnya..... Siapa ya?"

Semua masih menunggu kelanjutannya.

"jadi... Pemenangnya... Adalah................ "

"anjir... lama banget goblok!" ucap salahsatu siswa membuat siswa lainnya ikut bicara.

"tau.. Tinggal ngucapin nama aja susah"

"gagap lu?"

"huuuuuuhhhhhhh"

Pembawa acara itu mulai kembali berbicara.

"pemenangnya yaitu silvia dan aldi" ucapnya.

"yeeeyyyyyy"

"cie cie cie"

"moga cepet taken ya!" Ucap para siswa.

Terlihat aldi menatap silvia dari jarak yang cukup jauh,silvia juga menatap aldi. Terlihat aldi melemparkan senyumannya pada silvia walau hanya sudut bibirnya yang terangkat sedikit. Silvia membalasnya dengan anggukan kecil,kemudian menunduk.

"sil?" tanya rani.

Silvia mengangkat kepalanya ke arah rani.

"apa?"

"lo kenapa? Terus pipi lo lagi,kenapa merah gitu?"

"hah?" silvia memegang pipinya yang terasa panas,sungguh ia malu sekali.

***

Silvia berjalan menuju parkiran dengan tergesa-gesa. Ia terus berjalan tanpa melihat sekitar,hanya satu yang ia pikirkan. Ia takut jika aldi marah karena telat. Silvia melihat kembali pesan yang dikirim aldi.

Aldi

Gue tunggu di parkiran,cepat! Atau gue tinggal?

Saat ia mendongakkan kepalanya untuk melihat jalannya,tiba-tiba saja dari arah yang berlawanan seseorang menabraknya membuat silvia terhuyung ke belakang dan jatuh.

"kamu gak papa?" orang yang didepannya mengulurkan tangannya pada silvia.

Silvia mendongakkan kepalanya melihat orang itu. Satu kata yang silvia pikirkan.

'Tampan!'

Hanya saja cowok di depannya ini memakai kaca mata,sepertinya minus. Silvia menerima uluran tangan itu kemudian berdiri.

"maaf. Kamu gak papa kan?" tanya cowok di depannya itu. Dan lihat,senyumannya begitu indah.

"nggak papa kok" jawab silvia.

"kamu silvia ya?" tanyanya.

"kok tau?"

"tadi aku lihat kamu nyanyi,suara kamu bagus banget. Kenalin aku Ravero Aditya"

"iya,yaudah rav,gue pergi dulu ya buru-buru soalnya. Sampai ketemu lagi. Bye" ucap silvia dengan melambaikan tangannya kemudian berlalu dari sana.

Ravero melihat punggung silvia semakin jauh dan menghilang.

'aku akan berusaha dapetin kamu' batin ravero sambil tersenyum,kemudian pergi dari sana.

***

Sudah 10 menit aldi di parkiran menunggu silvia. Dan terlihat dari kejauhan silvia datang dengan sedikit berlari. Silvia masih berlari,aldi melihat didepan silvia ada batu kecil.

"awas! Nanti lo ja-"

Bruk..

Aldi melongo melihat silvia yang sudah terduduk dengan tangannya yang membersihkan rok abunya yang terkena debu.

"nanti apa?" tanya silvia.

"udah kejadian"

"udah lama ya lo nungguin gue? Sorry tadi di jalan gue tabrakan sama orang,dan lo tau? Gue udah jatoh 2 ka-"

"gak nanya" potong aldi.

"sekedar informasi. Gratis tau,gak pake bayar"

"siapa emang?" tanya aldi.

"emmm kalau gak salah namanya Ravero Aditya"

"oh"

Silvia menunduk melihat arlojinya masih menunjukan pukul 4 sore,dan Silvia kembali mendongakkan kepalanya setelah mendengar ucapan aldi.

"naik" ucap aldi.

"kemana?"

"naik dulu" ucapnya. Silvia langsung menaiki motor aldi,sebelum cowok itu semakin marah.

"mau kemana?" tanya silvia di perjalanan.

"pulang" jawab aldi.

Silvia melihat ke depannya,ia melongo melihat aldi melewati arah ke rumahnya.

"aldi,rumah gue belok kiri bukan lurus." kesal silvia.

"gue tau"

"terus kita mau kemana?"

"ikut aja".

Selama perjalanan silvia hanya diam,hingga akhirnya silvia berhenti di sebuah rumah yang cukup besar. Entahlah,silvia tidak tau dimana ia sekarang,ia hanya diam mengikuti apa kata aldi.

***

Pengagum Rahasia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang