30. Maaf

2.7K 126 2
                                    

Aldi menepikan motornya di pekarangan rumahnya. Ia langsung memasuki kamarnya tanpa mengucapkan salam saat masuk rumah.

Ia melempar tas sekolahnya asal kemudian membantingkan tubuhnya ke kasur. Dua kancing teratas ia buka, rasanya ia membutuhkan pasokan oksigen banyak. Kejadian tadi sungguh membuatnya panas.

"Lo kenapa giniin gue sil? Gue sayang sama lo! Kenapa lo main terima aja si ravero datang? Kenapa sil.. Kenapa?" teriak aldi frustasi sambil mengacak-acak rambutnya.

"Gue... Gue gak mau bikin lo nangis.. Tapi sikap lo sama gue yang bikin lo nangis.." lirih aldi.

                          ***

Aldi memarkirkan motornya kemudian melangkahkan kakinya ke kelas. Disana sudah ada kedua temannya,dengan cepat ia menghampiri kedua temannya.

"Nah ini dia anaknya udah datang" ucap kevin.

"Lo pada ngomongin gue?"

"Nggak kok"

"Oh".

"Di, lo tau gak silvia itu-"

"Silvia kenapa?" tanya aldi antusias.

"Silvia udah dua hari gak sekolah, sakit".

"Okeh,,, thank's. Gue balik dulu"

"Apaan lo balik? Masuk aja belum, udah maen balik aja" aldi langsung melangkahkan kakinya ke parkiran membiarkan celotehan kedua temannya.

Aldi kini sudah sampai di sebuah rumah dengan tangan membawa sebuket bunga, dan satu kantong kresek.

Aldi mengetuk rumah itu,terlihat wanita paruh baya membukanya.

Aldi tersenyum ramah "Bi,silvianya ada?" tanya aldi. Ya,aldi kini berada di rumah silvia.

"Ada den,masuk aja".

"Makasih bi. Oh iya bi,silvia udah makan belum bi?" tanya aldi "belum den,dari kemarin non silvia gak mau makan,gak nafsu katanya".

"Yaudah,kalau gitu bibi bisa tolong buatin buburnya gak? Nanti tolong bawain ke kamar silvia" bi inem mengangguk paham,lalu pergi ke arah dapur meninggalkan aldi yang sudah berjalan ke arah kamar silvia.

Cklek..

Aldi membuka pintu kamar silvia, tanpa mengetuknya terlebih dahulu.

Terlihat silvia masih tidur dengan selimut yang menutupnya. Aldi berjalan ke arah dimana silvia tertidur,ia menyimpan kresek yang ia bawa dan menaruhnya di atas nakas.

"Heyy" aldi menepuk pelan bahu silvia.

"Engghh"

"BANGUN KEBO" silvia terlonjak kaget mendengar teriakan aldi.

"Aldi? Ngapain lo disini? Gak sekolah?" bingung silvia.

"Jenguk pacar lah" pipi silvia merona.

"Maaf" silvia terperangah mendengar ucapan aldi sambil menyodorkan bunga padanya.

"Untuk?"

"Semuanya,sorry gara-gara gue lo jadi sakit kayak gini" aldi menarik silvia ke dalam pelukannya.

"Lo gak salah kok di. Wajar lo marah,gue ngerti itu. Tapi lain kali jangan berlebihan,lo harus percaya di sama gue. Karena dalam suatu hubungan tidak akan berjalan mulus tanpa adanya kepercayaan" ucap silvia sambil melepaskan pelukannya.

"Aku sayang kamu" ucap aldi.

Silvia menempelkan tangannya di kening aldi.

"Gak sakit kok?"

Pengagum Rahasia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang