33. Malaikat Pencabut Nyawa

2.4K 106 2
                                    

Kevin menunggu rani untuk pulang bersama,disana terlihat rani berjalan ke arah mobil kevin.
Pintu mobil terbuka memperlihatkan rani yang sekarang sudah duduk di samping kevin.

"Nih" reno memberikan sebuah coklat pada rani.

"Apaan?"

"Tai kebo!" jawab kevin asal.

"Maksudnya dalam rangka apa kamu ngasih kamu ngasih aku coklat?" gemas rani dengan wajah yang sudah menahan amarah.

"Nggak dalam rangka apa-apa kok"

"Oh".

Kevin mulai melajukan mobilnya dan rani mulai membuka dan memakan coklat pemberian kevin.

"Coklatnya manis ya?" ucap rani.

"Iya...kayak kamu dulu manis baru-baru jadian"

"APA KAMU BILANG?" teriak rani. Kevin mengumpat dalam hati,menyesal dengan ucapannya.

"Nggak,kamu manis kok yang" kevin hanya menghela nafasnya berat.

"Jadi maksud kamu aku galak hah?"

"Ng-nggak gitu sayang,ka-kamu itu ramah" kevin merasa was-was.

"Jadi apa? Aku serem?"

"Nggak yang,kamu itu kayak malaikat"

"Syukur deh" rani melanjutkan makan coklatnya.

"MALAIKAT PENCABUT NYAWA!" dengan cepat kevin menutup mulutnya.

"Apa lo bilang?" teriak rani.

"Gak ada sayang gak ada,hehe"

Pletak..

Pletak..

Pletak..

"Awww...sakit sayang" kevin mengelus kepalanya,saat mendapati tiga jitakan dari rani.

"Sayang sayang,pala lo peang!"

Jeblug..

Rani keluar dan menutup pintunya dengan keras,saat kevin menepikan mobilnya.

"Sayang,, kamu mau apa turun?"

"Mau cabut nyawa lo!"

"Sayang,sini naik lagi. Kamu mau pulang sama siapa?"

Rani berpikir sejenak,benar juga kata kevin. Ia mau pulang sama siapa? Namun seketika senyumnya mengembang,saat mendapati Zaki,orang yang pernah menembaknya sebelum kevin.

"Kak zaki!" teriak rani.

"Ehh kamu ran,ada apa?"

"Gue boleh gak ikut pulang sama lo?" zaki seketika menoleh ke belakang rani,tepatnya ke arah kevin.

"Kan ada kevin ran"

"Gak mau!"

Kevin menghampiri rani dan zaki.
"Wahai kak zaki kakak kelasku. Dan rani sayangku,kak zaki sekarang boleh pergi. Rani sama kevin aja kak" ucap kevin dengan sok lembutnya.

"So lembut lo!" sinis rani pada kevin.

"Yau-"

"Gak,gue mau pulang sama kak zaki. Bukan sama lo!" sahut rani.

"Tap-"

"sekali lagi lo ngomong. Gue cabut nyawa lo!" ancam rani.

"Kalau lo pulang sama dia,gue catat amal buruk lo!" balas kevin.

"Bodo amat! Yaudah kak,aku ikut kakak aja ya," zaki bingung.

"Tapi ran,nanti kev-"

"Gak papa kak zaki,gue udah catat amal buruk dia!" kevin memotong ucapan zaki.

"Yaudah kak,pulang yuk." zaki mengangguk kemudian rani menaiki motor zaki.

Kevin hanya mengusap dada melihat kepergian rani dan zaki.

"Lo malaikat pencabut nyawa. Gue malaikat pencatat amal baik dan buruk!" geram kevin.

"Sabar vin,sabar. Ya Allah... Kuatkanlah hati kevin ya Allah... Amiinnn"

Kevin masuk kembali dalam mobil,lalu melajukannya kembali. 
                          ***

Silvia kini berjalan menuju parkiran,berharap aldi sudah baikan.

Silvia melihat aldi disana,dengan cepat ia menghampiri aldi.

"Ald-" ucapannya terpotong saat melihat aldi melajukan motornya meninggalkan silvia sendiri disana.

"Kayak cewek yang lagi PMS,dari tadi ngambek mulu" gerutu silvia.
Silvia melihat sopirnya disana,dengan cepat ia menghampiri dan langsung masuk.

Mobil silvia melaju,meninggalkan pekarangan sekolah.

                         ***

Part kali ini pendek ya? Maaf..
Lagi bingung soalnya..

Tunggu terus kelanjutan ceritanya guys..

Jangan lupa vote and commentnya guys..

See you 😍😍

                          ❤❤

Pengagum Rahasia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang