37. Kritis

2.5K 102 0
                                    

Aldi membuka matanya perlahan,bau obat-obatan tercium membuat aldi mengedarkan pandangannya.

"Aldi? Kamu udah sadar sayang?" aldi mengalihkan pandangannya,mamanya duduk di samping ranjang aldi.

Aldi mencoba untuk bangun,namun mamahnya menahannya.

"Argggghh.." aldi memegang perutnya yang terasa sakit.

"Kamu gak boleh gerak dulu sayang,tubuh kamu masih lemah"

"Tapi silvia butuh aldi mah! Silvia mana?" lirih aldi.

Cklekk

Pintu ruangan terbuka memperlihatkan seorang perempuan dengan seragam sekolah berjalan menghampiri aldi. Orang itu,orang yang ia benci,orang yang sudah menusuknya dan silvia. Tasya.

"Ngapain lo kesini hah? Belum puas lo liat gue sama silvia menderita?" teriak aldi frustasi.

"Maafin aku kak,aku g-gak s-"

"Maaf lo bilang? Setelah apa yang udah lo lakuin selama ini,dengan mudahnya lo minta maaf? Cihh.. Najis!" tasya terisak membuat aldi semakin kesal.

"Ehh.. Ini Indonesia,bukan korea! Jadi lo gak usah drama jadi orang,hidup lo aja penuh drama!" sinis aldi.

"K-kak aldi..." lirih tasya.

"Pergi lo dari sini!" tasya menggeleng sambil terisak.

"Gue bilang pergi goblok!" tasya melangkahkan kakinya keluar,saat diluar ia berpapasan dengan teman-teman aldi yang ingin menjenguknya.

"Ohh.. Jadi ini orang yang udah jebak silvia?" sinis rani.

"Emang kenapa hah? Urusan lo apa?" ucap tasya.

"Lo jadi cewek gak tau malu banget yah" ucap kevin.

"Gak nyangka gue,lo ternyata bermuka dua. Tega-teganya lo tusuk mereka! Apa yang lo mau hah?" teriak reno.

"Ren.. Udah ren.. Biarin aja," ucap kevin mencoba menenangkan.

"Yang gue mau? Gue cuma mau aldi! Dia milik gue!" bentak tasya.

"Apa gue gak salah denger? Lo mau aldi? Apa lo pantes bersanding dengan aldi? Boro-boro aldi,bahkan orang diluar sana jijik liat lo!" sinis rani.

"Dia milik gue! Cuma milik gue! Lo semua bisa diem gak sih?" kesal tasya.

"Setelah apa yang udah lo lakuin? Apa lo pantes buat aldi? Lo mudah banget ya ngucapinnya! Lo pura-pura nangis dihadapan aldi,padahal.. Cihhh! Najis gue liat lo!" sinis rani.

"Masalah buat lo?" sahut tasya.

"Lo jadi orang gitu banget ya? Lo sadar gak sih hah sama apa yang udah lo lakuin? Lo kira,dengan cara lo nusuk silvia,lo bisa milikin aldi? Ngimpi! Dan perlu lo tau! Jantung silvia tergores gara-gara lo. Dan lo masih ngerasa kalau itu bukan apa-apa! Iya?"

"Silvia kritis bego! Dan itu gara-gara l-" ucapan rani seketika terpotong saat aldi sudah berdiri di hadapannya.

"APA? Jadi silvia sekarang kritis? Gue gak nyangka ya tas,lo bisa setega ini" ucap aldi. Tasya menunduk dan hanya diam.

"Sekarang,pergi lo dari sini! Gue muak liat muka lo!" teriak aldi.

"Pergi pembunuh! Dasar psikopat lo! Pergi lo dari sini! Pergi tolol!"

"Kak aldi... Gue.. Gue minta maaf k-"

"Pergi! Lo budek ya? Pergi!!!" teriak aldi dengan sedikit membentak.

Tasya melangkahkan kakinya pergi dari sana,menyisakan aldi yang dan teman-temannya disana.

Aldi terduduk lemas di lantai,ia tidak tau silvia bisa sampai kritis seperti ini.

Pengagum Rahasia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang