31. Toilet

2.5K 111 2
                                    

Silvia melangkahkan kakinya keluar kelas diikuti rani untuk pulang menyusul aldi di parkiran.
"Ran,gue ke toilet dulu ya" ucap silvia.

"Perlu diantar?"

"Gak usah,lo pulang aja. Kasian kevin udah nungguin kan?" rani mengangguk kemudian meninggalkan silvia sendiri di koridor.

Silvia melangkahkan kakinya ke toilet,namun ia menyimpan tasnya terlebih dahulu di loker.

Tanpa ia ketahui seseorang mengambil ponsel silvia dari tas kemudian mengetik sesuatu disana,dan mengirimnya pada seseorang. Setelahnya,ia hapus kembali pesan itu.

Silvia hendak keluar dari toilet,namun saat ia membuka knop pintu,pintunya tidak bisa terbuka.
Apa-apaan ini? Siapa yang menguncinya?

"Seseorang bisa tolong bukain pintunya gak?" teriak silvia dari dalam toilet.

Namun tidak ada balasan dari luar sana,sepertinya semua orang sudah pulang.

Ia terus menggedor pintu,namun hasilnya nihil.

"Seseorang tolong! Tolong bukain pintu! Woyyy!" silvia terus berteriak.

Tiba-tiba silvia merasakan dingin dikakinya,ia melihat kebawah. Ternyata,air dari keran mengalir tanpa berhenti. Silvia mencoba menutup kerannya,namun tetap saja air keluar.

"Tolong! Tolong! Seseorang tolongin gue!".

                          ***

Aldi menunggu silvia di parkiran,sudah setengah jam ia menunggu silvia. Rani mengatakan kalau silvia ke toilet,tapi sampai sekarang silvia belum muncul.

Tiba-tiba sebuah notif pesan masuk.

Silvia:
Lo duluan ajague ada latihan dadakan. Lagian sopir nanti jemput kok.
See you.

"Kak aldi" aldi melihat ke arah orang yang memanggilnya.

"Apa?" jawab aldi sambil memasukkan ponselnya ke dalam saku celana.

"Boleh anterin pulang g-"

"Gue sibuk!"

"Please kak,sekali aja. Mama gue sakit,sopirnya pulang kampung. Please kak,tolong an-"

"Lo budek ya? Gue bilang gak bisa,ya gak bisa!"

"Please kak" tasya memohon dengan air mata palsunya.

"Naik!" satu kata yang keluar dari mulut aldi,membuat tasya tersenyum kembali lalu naik ke motor aldi.

Di perjalanan,aldi hanya diam. Namun tiba-tiba,sepasang tangan melingkar di perutnya,membuatnya langsung memberhentikan motornya membuat sang penumpang memeluknya semakin erat.

"Lepas! Atau lo turun disini!"

"Iya-iya,bawel banget sih" kesal tasya kemudian melepaskan pelukannya.

Aldi kembali melajukan motornya,kemudian berhenti di sebuah rumah,itu rumah tasya.

Setelah tasya turun dari motornya,dengan cepat ia melajukan kembali motornya.

'akhirnya,rencana gue berhasil. Perlahan,lo akan jadi milik gue kak' batin tasya setelah melihat aldi kembali melajukan motornya.
Aldi membaringkan tubuhnya di sofa,ia terus memikirkan silvia. Perasaannya ada yang sedikit mengganjal tentang silvia.

"Silvia latihan mendadak? Perasaan hari ini semua ekskul libur? Kok dia latihan?" ia bertanya pada dirinya sendiri.

Sekarang sudah hampir malam,pikirannya terus mengkhawatirkan silvia. Entah kenapa,sepertinya ada yang tidak beres dengan silvia.

Pengagum Rahasia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang