29. kekecewaan (2)

2.6K 118 4
                                    

Silvia mengobati luka dibibir ravero,tangannya memang mengobati lukanya,tapi pikirannya kemana-mana.

Cklek..

Pintu UKS terbuka memperlihatkan sosok seorang cowok dingin namun tampan,Aldi. Silvia menatap aldi sendu,tapi aldi hanya diam dengan wajah datarnya tidak memperdulikan silvia.

Aldi mencari obat P3K di lemari UKS untuk mengobati luka di tangannya. Ia menaiki ranjang UKS di sebelah ravero.

Tasya datang dan langsung menghampiri aldi. "Lohh... Tangan kak aldi kenapa kok berdarah?" tanya tasya dengan wajah so khawatirnya.

Silvia langsung menghampiri aldi,melihat kondisi aldi setelah mendengar ucapan tasya barusan.

"Loh di. Tangan lo kenapa kok bisa berdarah gitu? Sini biar gue obatin" silvia hendak mengambil tangan aldi namun aldi segera menghindar.

"Gak usah,biar gue sendiri y-"

"Biar gue aja kak yang obatinnya ya k-"

"Emang lo siapa hah?" sinis aldi.

"Aku anak PMR kak,jadi biar aku yang obati l-"

"Keluar lo!" bentak aldi pada tasya,membuat tasya langsung segera keluar.

"Ngapain lo disini? Urusin tuh si ravero bibirnya berdarah" ucap aldi sinis.

"Di,gue salah apa sama lo? Kenapa lo tiba-tiba marah kayak gini sih?" aldi hanya mengangkat bahunya acuh.

"Sini,biar gue yang ob-"

"Gue bisa sendiri!" ucap aldi lalu berjalan keluar dari UKS.

Brakk

Pintu tertutup sangat keras membuat kaca UKS pun bergetar. Silvia menatap pintu UKS dengan sendu,ia tidak menyangka aldi akan semarah ini.

"Kamu gak papa sil?" tanya ravero.

Silvia tersenyum "enggak papa".

                              ***

Reno menyadari aldi yang sedang dalam keadaan moodnya yang kurang baik,memberanikan diri bertanya. Walaupun nyawa taruhannya. Enggak deng.

"Di?" tanya reno hati-hati.

Aldi hanya berdehem sebagai jawabannya "are you okay?".

"I'm okay" reno mengangguk.

Kevin mendekati reno dan aldi untuk bergabung.

"Di,lo udah hampir seminggu loh cuek sama si silvia" reno mengangguk setuju dengan ucapan kevin.

"Lo gak tega apa liat dia nangis dan diam kayak orang yang gak tau arah tujuan hidup? Lagian nih ya,gue yakin silvia gak mungkin mau di peluk sama ravero" ucap reno.

"Itu anak orang di,gimana kalau orang tuanya marah gara-gara anaknya nangis karena pacarnya yang memergokinya sedang dipeluk orang?" sahut kevin.

"Astagfirullahaladzim" ucap aldi spontan.

"Saya tidak ingin puteri saya terluka apalagi menangis. Kalau puteri saya sampai seperti itu,kamu adalah orang pertama yang saya salahkan"

Tiba-tiba ucapan ayah silvia terngiang dipikirannya. Bagaimana bisa ia membuat dirinya terjebak dalam hal ini? Bagaimana jika ayah silvia tahu tentang hal ini? Habislah aldi.

Pengagum Rahasia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang